PWI-SSR TB HIV Care Dukung Pemberantasi TB di Pamekasan

Ketua PWI Pamekasan, Abd Azis dan Ketua Program SSR TB HIV Care dari Aisyiyah Pamekasan, Ruhayati tandatangani kerjasama. [syamsudin/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama penyelenggara program Sub-Sub Recipient (SSR) TB HIV Care dari Aisyiyah Pamekasan berkomitmen mendukung pemberantasan Tubercolosis dan penanganan HIV/AIDS di wilayah itu.
Komitmen kedua lembaga ini dituangkan dalam nota kesepahaman antara Sub-Sub Recipient TB-HIV Care Aisyiyah Kabupaten Pamekasan nomor: 02/SSR-PMK/A/III/2019 dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) nomor: 022/B/PWI-PMK/III/2019 tentang Pendidikan, Publikasi dan Sosial Kemasyarakatan yang ditanda tangani Ketua PWI Pamekasan, Abd Aziz dan Ruhayati dari SSR TB HIV Care.
Ketua PWI Pamekasan, Abd Aziz dalam keterangan persnya di Pamekasan, Rabu (20/3) mengatakan, bahwa nota kesepahaman di bidang kesehatan ini, karena kita memiliki komitmen yang sama tentang kemaslahatan umat dan ini bagian dari amal bhakti keummatan dari teman-teman PWI Pamekasan.
“Nota antara PWI-SSR itu terdiri dari delapan bab dengan sembilan pasal. Masing-masing tentang maksud dan tujuan, ruang lingkup, hak dan kewajiban, pelaksanaan evaluasi, jangka waktu perjanjian, force majeure, biaya kegiatan dan penutup,” rincinya.
Menurut Abd Azis, bahwa Aisyiyah ini merupakan lembaga keenam yang menanda tangani nota kesepahaman dengan PWI Pamekasan. Lembaga lainnya adalah IAIN Madura, IAI Al-Khairat, MTsN Sumber Bungur, Polres Pamekasan, dan UIM Pamekasan.
“Kemitraan atau kerja sama ini juga sebagai upaya untuk menghadirkan pers dalam peran-peran pendidikan publik dalam bidang kesehatan,” jelasnya.
Kepala SSR TB HIV Care Aisyiyah Kabupaten Pamekasan, Ruhayati berharap, kerja sama dengan PWI Pamekasan itu bisa memberikan nilai lebih dalam hal sosialisasi kesehatan dan penanganan TB dan HIV/AIDs di Kabupaten Pamekasan.
“Sebab, bagi kami peran media itu sangat penting, dalam ikut mensosialisasikan program – program kesehatan dan penanganan penyakit menular seperti TB,” katanya.
Karena SSR TB HIV Care merupakan program kerja sama yang ada di tingkat Pimpinan Pusat (PP)`Aisyiyah dengan Global Fund kemudian diturunkan hingga tingkat daerah, di Kabupaten Pamekasan.
Global Fund merupakan lembaga dengan dana hibah luar negeri yang berkantor pusat di Genewa. Lembaga donor ini untuk penanganan Malaria, Tubercolosis dan HIV/AIDS. Global Fund adalah organisasi bentukan PBB untuk upaya pencegahan persebaran HIV dan perawatan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Sementara itu data SSR TB HIV Care Aisyiyah Pamekasan menyebutkan, jumlah penderita TB di Pamekasan tahun 2017 sebanyak 342 kasus dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 291 orang, sedangkan pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 246 kasus dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 29 orang.
“Harapan pemerintah tahun 2023 nanti, kita sudah bisa bebas TB dan untuk mensukseskan program ini, tentu peran aktif semua pihak sangat kami harapkan,” tegas Ruhayati. [din]

Tags: