Raja Tanjakan Tiongkok Siap Ramaikan ”ITDBI” 2016

 Wang Meiyin

Wang Meiyin

Banyuwangi, Bhirawa.
Pebalap yang dikenal sebagai raja Tanjakan asal Tiongkok Wang Meiyin siap meramaikan ajang “International Tour de Banyuwangi Ijen “(ITdBI) 2016 yang akan digelar 11 hingga 14 Mei.
Race Director ITdBI Jamaludin Mahmood di Banyuwangi, Senin menjelaskan ajang tahunan ini bakal semakin kompetitif seiring kepastian ikut sertanya pebalap berusia 28 asal Tiongkok yang dikenal sebagai raja tanjakan itu.
“Wang Meiyinbaru saja menjadi juara tanjakan (King of Mountain/KOM) pada kejuaraan balap sepeda Le Tour de Langkawi 2016 di Malaysia pada 24 Februari – 2 Maret lalu serta sempat menjadi juara etape di sejumlah tur Asia lainnya,” tuturnya.
Menurut dia, kehadiran Wang Meiyin menambah ketat persaingan di ITdBI. Wang Meiyin akan menjadi pesaing ketat jawara bertahan ITdBI, yaitu pebalap asal Prancis, Peter Pouly yang memperkuat tim Singha Infinite Cycling Team dari Singapura.
Ia menjelaskan bahwa ITdBI memang dikenal sebagai salah satu rute balap sepeda dengan tanjakan terekstrem di Asia. Tanjakan menuju kaki Gunung Ijen berada di ketinggian 1.871 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kemiringan 45 derajat, di atas tanjakan di Malaysia yang hanya berkisar 1.500 mdpl.
ITdBI telah masuk kalender resmi tahunan Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).
TdBI telah mendapatkan peringkat “excellent” dari UCI yang menjadikan ITdBI sebagai kejuaraan balap sepeda terbaik di Indonesia serta masuk tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia.
Jamaludin mengatakan, Wang Meiyin baru pertama ikut turun di ITdBI. Namun, keikutsertaannya bakal langsung membuat para kompetitor waspada. Pasalnya, Wang Meiyin dikenal sebagai raja tanjakan yang telah menaklukkan banyak rute berat di dunia. Wang Meiyin sudah enam tahun memperkuat Wisdom-Hengxiang Cycling Team dari Tiongkok.
“Meiyin sudah punya modal kepercayaan memenangi Tour de Langkawi. Selain Meiyin, masih ada satu lagi juara Asia, yakni Jang Sunjae (LX-IIBS Cycling Team Korea) yang bisa menjadi pesaing berat juara ITdBI tahun-tahun sebelumnya,” ujar Jamaludin yang berasal dari Malaysia ini.
Ia menjelaskan ITdBI 2016 akan diikuti 100 pebalap dari 21 negara. Sejumlah pebalap dari benua Asia, Eropa, Amerika, Australia, dan Afrika akan berlomba menjadi yang tercepat. Mereka ini tergabung ke dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan enam tim dalam negeri.
Tim dalam negerinya bertambah, karena ada permintaan dari pemerintah pusat untuk memasukkan dua tim Indonesia yang akan berlaga di kejuaraan internasional setelah ITdBI.
“Jadi terpaksa ada tim dari luar negeri yang memang masih posisi menunggu konformasi langsung kami ‘close’. Selain timnas, tim Indonesia Prima juga akan turun. Ajang ini akan dijadikan salah satu tolok ukur kemampuan tim Indonesia pula,” tutur Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Banyuwangi Wawan Yadmadi.
Tim continental yang akan berkompetisi di ajang ini di antaranya adalah Singha Infinite Cycling Team (Singapura), Terengganu Cycling Team (Malaysia), St George Merida Cycling Team (Australia), Kenya Riders Down Under (Kenya), Pegasus Cycling Team (Jakarta), Oliver Real Food Racing (Australia), Kinan Cycling Team (Jepang).
Berikutnya Wisdom-Hengxiang Cycling Team (China), LX-IIBS Cycling Team (Korea), Black Inc Cycling Team (Laos), 7 Eleven Sava RBP (Filipina), Team Ukyo (Jepang), Swiss Welness Cycling Team (Australia), dan Geumsam Celo (Korea).
Sementara tim Indonesia yang akan bertanding adalah Indonesia Prima, SAKB, KFC Cycling Team, Puslatda Jatim, tim nasional Indonesia, serta tim kebanggaan Banyuwangi BRCC.
ITdBI tahun ini akan menempuh empat etape dengan total panjang rute sejauh 567 kilometer, meningkat dari tahun lalu yang hanya 555 km. Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan dipuncaki dengan berpacu mendaki Gunung Ijen, gunung volcano aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api biru-nya. [mb12.ant]

Tags: