Resmikan Gedung Polres, Bupati Harap Tulungagung Semakin Kondusif

Bupati Maryoto ditemani Kapolres Handono melihat Kantor Satreskrim yang kini megah berlantai dua, Kamis (20/1).

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, berharap revitalisasi Kantor Polres Tulungagung dapat membuat Kota Marmer semakin kondusif sehingga cita-cita menuju Kabupaten Tulungagung yang ayem tentrem mulyo dan tinoto dapat tercapai.

“Dengan kantor yang representatif akan membuat anggota polisi semakin nyaman dalam melindungi masyarakat Tulungagung dan itu akan tercipta kondisi aman dan tenteram,” ujarnya usai meresmikan Gedung Utama Sarja Arya Racana dan Kantor Satreskrim Polres Tulungagung, Kamis (20/1).

Bupati Maryoto juga menyatakan dengan gedung yang lebih nyaman, Polres Tulungagung tentu akan memberikan pelayanan yang semakin baik pada masyarakat. “Baik itu dalam pengayoman dan bidang pelayanan hukum lainnya,” ucapnya.

Rehabilitasi Kantor Polres Tulungagung dibiayai oleh APBD Kabupaten Tulungagung. Pembiayaan melalui dana hibah.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, sebelumnya menyebut rehabilitasi Kantor Polres Tulungagung menelan biaya Rp 4 miliar lebih. “Kami berterima kasih pada pemerintah daerah dan DPRD Tulungagung yang memberikan hibah untuk renovasi kantor,” katanya.

Kapolres Handono selanjutnya membeberkan dengan rehabilitasi, Kantor Polres Tulungagung yang semula hanya satu lantai, kini berubah menjadi dua lantai. Penambahan gedung tersebut memberi harapan untuk bekerja yang lebih baik lagi.

“Harapannya dengan bangunan baru ini kinerja akan lebih optimal sesuai tugas pokok dan fungsi kami, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” tuturnya.

Perwira menengah polisi ini pun berharap pula dengan situasi kantibmas di Kabupaten Tulungagung yang lebih kondusif akan membuat visi dan misi Kabupaten Tulungagung dapat tercapai.

Soal masih ada satuan yang belum berkantor di Gedung Utama Kantor Polres Tulungagung, seperti di antaranya satuan lalulintas (satlantas), Kapolres Handono mengakui hal itu terjadi karena lahan yang masih belum memungkinkan. “Kami kesulitan di tanah. Tapi mungkin itu nanti berikutnya, kami akan komunikasikan lagi bersama forkopimda,” pungkasnya. (wed.hel)

Tags: