Risma Presentasikan Pengalaman Menata Kota ke Delegasi Prepcom 3

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalaman dan keberhasilannya  dalam upaya menata Kota Surabaya dalam agenda interactive panel discussion di ruang Crystal, Grand City Convex, Selasa (26/7).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalaman dan keberhasilannya dalam upaya menata Kota Surabaya dalam agenda interactive panel discussion di ruang Crystal, Grand City Convex, Selasa (26/7).

Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membagikan pengalaman dan keberhasilannya  dalam upaya menata Kota Surabaya kepada puluhan delegasi Prepcom 3 UN Habitat dalam agenda interactive panel discussion di ruang Crystal, Grand City Convex, Selasa (26/7).
Dalam paparan selama 35 menit bertema ‘Toward a More Equitable City’ yang dilengkapi dengan slide foto-foto itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memaparkan perihal bagaimana upaya Pemkot Surabaya dalam merangkul warga untuk bersama-sama mendandani kampung-kampung.
Termasuk juga tentang upaya untuk memberdayakan potensi warga melalui pembangunan lapangan bola, perpustakaan dan juga Broadband Learning Center (BLC).
“Saya menyampaikan tentang pembangunan kota dan juga sharing pengalaman. Seperti sekarang sudah ada kurang lebih 1.000 perpustakaan. Untuk BLC, selain anak-anak yang memanfaatkan untuk belajar, ibu-ibu juga bisa berjualan produk UKM secara online,” ujarnya di hadapan  delegasi Prepcom .
Paparan wali kota tersebut mendapatkan respons positif dari delegasi yang hadir. Bahkan beberapa dari delegasi berujar “It’s a wonderful presentation”.
Enam orang panelis yang merupakan pakar di bidang habitat, juga merespons positif paparan Wali Kota Risma. Salah satunya Rose Molokoane dari Slum Dwellers International (SDI).
“Saya melihat foto-fotonya. Dan itu sangat nyata. Penting untuk memunculkan komitmen dari apa yang kita sampaikan. Di sinilah pentingnya peran pemerintah. Terkadang mudah untuk mengatakan tetapi sulit mengimplementasikannya. Presentasi ini nyata melibatkan warga dalam pembangunan,” tegas delegasi asal Afrika Selatan ini.
Dalam paparannya Risma juga menyampaikan tentang urbanisasi. Menurutnya, urbanisasi tidak mesti merugikan. Yang paling penting adalah bagaimana me-manage dan menyiapkan sistem yang benar dalam mengantisipasi urbanisasi yang menjadi tantangan perkotaan ini.
“Yang kita lakukan adalah, me-manage dan juga kontrol yang baik. Sekarang ini para lurah saya sampaikan, pendatang harus punya KTP dan bisa tunjukkan kerja di mana. Kalau tidak, bisa terkena Tipiring (Tindak Pidana Ringan). Karena, ini bukan hanya jobless tapi juga mengantisipasi orang-orang yang berniat jahat,” ujar wali kota.
Di Surabaya, sambung wali kota, Pemkot Surabaya menyiapkan sistem sampai RT/RW agar mengerti bagaimana menangani urbanisasi. “Karena kontrol yang paling rendah di tingkat RT/RW, bukan hanya di kelurahan,” tegas mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Menteri PUPR Apresiasi  
Paparan yang disampaikan wali kota perihal penataan kampung dan cara mengatasi urbanisasi tersebut juga mendapat apresiasi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga berada di Grand City Convex.
Menurut Menteri kelahiran Surakarta ini, tidak mudah untuk mengajak masyarakat agar mau peduli pada lingkungan tempat tinggalnya. Tetapi, Wali Kota Risma mampu melakukannya.
“Semua orang sangat terinspirasi dengan apa yang dilakukan Kota Surabaya, serta peran masyarakatnya. Sebab, tidak gampang sampai pada level ini. Mungkin kalau saya sekarang nginjak taman, yang marah bukan lagi wali kotanya, tapi warga. Jadi peran serta masyarakat di sini sudah luar biasa,” jelas Menteri Basuki.
Menteri PUPR juga menyoroti perihal keberhasilan Pemkot Surabaya dalam penanganan kumuh melalui peran serta masyarakat. “Penanganan kawasan kumuh tidak hanya oleh pemerintah. Tapi juga oleh masyarakat sendiri. Dalam hal ini, Surabaya benar-benar jadi inspirasi habitat karena di situ telah merangkum regulasi, perencanaan dan juga pendanaan (financing),” sambung menteri yang piawai memainkan drum ini. [dre]

Tags: