RPJMD Jatim Lima Tahun Fokus Peningkatan Ekonomi Desa

Foto Ilustrasi

DPRD Jatim, Bhirawa
Masih tingginya angka kemiskinan di Jatim khususnya di Pedesaan menjadi fokus utama dari pembangunan Jatim dalam lima tahun mendatang.
Menurut Anggota Pansus RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) DPRD Jatim Subianto mengatakan, dalam RPJMD Jatim dibawah kepemimpinan duet Khofifah- Emil dalam lima tahun ke depan fokus pembangunan di Pedesaan paling banyak menjadi perhatian dari Pemprov saat ini.
“Dengan fokus pengentasan kemiskinan di Pedesaan, kami berharap pertumbuhan ekonomi di Jatim yang sampai saat ini masih dikisaran 5,0 persen diharapkan Pemprov Jatim bisa melampaui batas mencapai 5,67 persen,” ungkapnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (16/6).
Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan pihaknya berharap agar Pemprov memiliki program-progrom inovasi dalam upaya peningkatan perekonomian di Pedesaan. “Bagaimana caranya Pemprov Jatim mengupayakan menaikkan NTP (Nilai Tukar Petani) di pedesaan bisa maksimal,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Politisi asal Kediri ini, dalam pembahasan RPJMD Jatim 2019, juga diharapkan adanya sinergitas antara pemerintah pusat, Pemprov dan Kabupaten/Kota dalam mengupayakan pengentasan kemiskinan.” Program yang ada disinergikan satu sama lain asal tak tumpuk yang terpenting target terpenuhi. Saling back up satu sama lain,” lanjutnya.
Ditambahkan oleh Subianto, selain masalah peningkatan perekonomian di Pedesaan, Pansus RPJMD juga berharap Pemprov juga berharap mengeluarkan kebijakan inovasi agar investasi di Jatim terus meningkat.
“Untuk tingkatan lokal jangan sampai bedol pabrik dengan pindah ke Provinsi lain terjadi lagi dan investasi dari Luar Negeri kembali diupayakan secara maksimal untuk berinvestasi. Hal ini perlu menjadi perhatian serius dari Pemprov,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata Subianto, Pansus juga sedang mengupayakan bab khusus dalam RPJMD Jatim dalam pengelolaan BUMD Jatim agar ada payung hukum yang jelas terkait kinerja BUMD Jatim. [geh]

Tags: