Sambangi Sidik, Setiajit Nyatakan Jombang Lawan Terorisme

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jombang, Setiajit SH MM saat menyambangi Sidik di Desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang, Rabu siang (16/05). Sidik merupakan salah satu korban terluka peristiwa bom Surabaya, kemarin.

Jombang, Bhirawa
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jombang, Setiajit SH MM menyambangi, Sidik (60, warga Dusun Gudang RT 04 RW 02, Desa Pojokrejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Rabu siang (16/05). Sidik merupakan salah satu dari sejumlah korban terluka aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di sejumlah gereja di Surabaya, Minggu (13/05) yang lalu. Di ketahui, Sidik sudah kembali pulang ke rumahnya pada Selasa sore (15/05).
Saat di wawancarai wartawan di rumah Sidik, Setiajit menegaskan komitmennya sebagai orang nomor satu saat ini di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang bahwa, Jombang menyatakan melawan aksi-aksi terorisme dan radikalisme.
“Ini kan rakyat kita, maka kami semua Pemerintah Kabupaten Jombang dengan segenap jajarannya, bahkan Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Danramil, sungguh ini adalah kejadian yang memprihatinkan, kecewa, marah, terhadap teroris ini. Karena mereka yang tidak berdosa, mereka yang (sedang) mencari makan, semua kena imbasnya, semua kena dampaknya,” tutur Setiajit.
Oleh karenanya, menurut Setiajit, segenap masyarakat Kabupaten Jombang menginginkan untuk melawan teroris dan meminta warga Jombang tidak takut terhadap aksi teror tersebut.
“Kita betul-betul melawan bentuk-bentuk radikalisme, bentuk-bentuk terorisme yang terjadi,” tegasnya.
Ia berharap, seluruh camat, seluruh kepala desa, bahkan RT dan RW di seluruh wilayah Kabupaten Jombang untuk melakukan pendataan terhadap warganya.
“Dan kalau perlu, apabila di curigai misalnya ada pendatang baru, harus segera di laporkan kepada Babinsa, Babinkamtibmas, bahkan kepada Danramil maupun Kapolsek, agar segera di tindaklanjuti,” imbuh Setiajit.
Di tegaskannya lagi, ia meminta agar seluruh masyarakat Kabupaten Jombang tidak takut dengan teror. Namun ia juga meminta, jika warga menemukan adanya indikasi teror, agar segera melaporkan hal tersebut kepada pihak keamanan.
Seperti di beritakan di Bhirawa sebelumnya, Sidik merupakan korban terluka pada peristiwa teror bom bunuh diri di salah satu gereja di Surabaya, Minggu (13/05). Menurut penuturan salah seorang tetangganya, saat kejadian, Sidik berada di luar pagar salah satu gereja yang menjadi aksi teror bom. Keseharian Sidik memang bekerja sebagai tukang becak di Surabaya. Dalam peristiwa itu, Sidik di kabarkan mengalami luka akibat serpihan kaca dari salah satu gereja yang di bom teroris. Ia juga di kabarkan sempat menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Surabaya.(rif)

Tags: