SDIT Nurul Anshar Panji Situbondo Raih Penghargaan NU AWARD dari PWNU Jatim

Kepala SDIT Nurul Anshar Panji Situbondo Sudibyo SPd MPd saat menerima penghargaan NU Award dari M Nuh.

Situbondo, Bhirawa.
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Anshar berhasil mencatatkan tinta emas di ajang NU Award tingkat PWNU Jatim 2023 yang digelar di Ponpes Lirboyo Kediri pada Sabtu (18/3) lalu. Lembaga SD swasta yang beralamat di Jalan Ijen Nomor 1, Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji tersebut meraih Juara 2 kategori SD/MI Nahdlatul Ulama (NU) katagori sekolah berprestasi se Jawa Timur.

Menurut Kepala SDIT Nurul Anshar, Sudibyo MPd, prestasi tersebut tidak lepas dari kerja keras semua elemen. Seperti Yayasan Nurul Anshor Situbondo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, PCNU, Komite Sekolah, wali murid dan para guru serta tenaga kependidikan yang ikut mensupport kegiatan SDIT Nurul Ansor sehingga bisa mendapatkan prestasi yang luar biasa.
“Saya ucapkan terimakasih kepada semua kalangan yang ikut mensupport SDIT Nurul Ansor selama ini. Prestasi yang berhasil diraih merupakan kerja keras kita semua,” ujar Yoyok, panggilan akrab Sudibyo Rabu (23/3).

Sudibyo menjelaskan, sejak kepengurusan Ketua PCNU Situbondo dijabat Kiai Muhyiddin Khatib, intens menyasar SDIT Nurul Ansor sebagai sekolah unggulan. Maka setiap kali siswa mendapat prestasi akan unggah di grop PWNU oleh kiai Muhyiddin. Sehingga SDIT Nurul Ansor ini masuk katagori sebagai calon penerima NU Award oleh panitia yang tidak lepas dari usulan PCNU. Ini karena, ulas Yoyok, lembaga pendidikan yang ia pimpin sebagai Sekolah Unggulan NU Situbondo.

” Kami sempat kaget karena baru tahu setelah ada pesan dari panitia dan nomor WA saya dimasukkan ke dalam grup yang tercatat sebagai calon penerima pengahargaan,” jelas Yoyok.

Dikatakan oleh Yoyok, untuk menerima penghargaan NU Award tidak mudah. Ada sejumlah tahapan penilaian panjang yang dilakukan secara ketat oleh panitia. Untuk tahapan awal, aku Yoyok, melengkapi dokumen atau data sebagai indikator penilaian.

“Ya, kami selanjutnya menerima informasi dan dinyatakan lolos sebagai nominator serta masuk tahap kedua panitia yang mengadakan visitasi untuk mengecek secara langsung berdasarkan dokumen yang sudah dikirim dengan proses penilaian pada 10 Desember 2022 yang dilaksanakan oleh lima orang,” ungkapnya.

Masih kata Yoyok, tolak ukur penilaian yang dipakai panitia utama adalah sekolah SDIT merupakan sekolah milik Nahdatul Ulama’.

“Saat pertama kali tim penilai datang ke tempat kami itu meragukan apakah SDIT Nurul Anshar merupakan Sekolah NU. Maka agar tidak salah persepsi, kami menjelaskan bahwa SDIT di bawah naungan Yayasan Nurul Ansar dan memang betul milik NU,” jelasnya.

Selanjutnya memasuki tahap ketiga yaitu presentasi yang dilaksanakan 22 Januari 2023 di UNUSA Surabaya. Kala itu, ujar Yoyok, ia menampilkan Power Point dengan penjelasan secara detail keberadaan SDIT Nurul Anshar dari kepemilikan hingga prestasi dan program unggulan.
Kemudian, Yoyok menimpali pada 18 Maret 2023, SDIT Nurul Anshar berhasil menerima penghargaan NU Award. “Alhamdulillah usaha kita membuahkan hasil yang baik,” cetusnya.

Yoyok kembali menuturkan, SDIT Nurul Anshar merupakan lembaga yang dijadikan sebagai Panggung Ajang Bakat Kreativitas Siswa (PABKS) untuk meningkatkat kreasi siswa. “Sekolah kami memikili program unggulan kelas tahfidz, pembiaasaan ke NU an yang meliputi Rotibul Haddad, Khatmil Qur’an, Sholawat Nariyah, Sholat Dluha, Kultum, Mengaji, Ya Siinan, Diba’an, Tahlil, Istighotsah, Tawassulan, Aqoid Khamsin, Asma’ul Husna. Selain itu, imbuhnya, kini menjadi sekolah berbasis digitalisasi Computer Best Tes (CBT) dan Elekronik Ruang Ilmu Nurul Anshor (Aplikasi E Rina) yang merupakan hasil kerja sama dengan Google Indonesia serta aplikasi Play Store. Membaca kitab “Kami juga ada program membaca kitab dan mabadiul fiqih” dan Kurikulum Akhlaq serta Kurikulum Ubidyah,” bebernya.

Yoyok menambhakan, SDIT Nurul Anshar memiliki visi ‘Terwujudnya Generasi Rabbani Berjiwa Qur’ani yang Berakhlaq Mulia, Cerdas, Terampil, Mandiri, dan Kompetitif memiliki program unggulan lanjutan. Yakni, Literasi keagamaan, ROBOTIC, E-perpustakaan, One Tab One students (OTOTs), Friday English & Arabic (FEA).

“Dalam Kegiatan akademik itu terdiri dari MSOSC, English Club dan IPS. Sedangkan non akademik yaitu Tahsinul Qur’an, Tahfidzul Qur’an, Tilawatil Qur’an, Marching Band, Paduan Suara, Tari , Gamelan, Hadrah & Samrah. Pocil , Renang, Futsal, Pencak Silat, Badminton, Catur,” pungkas pria yang kini menjabat Sekretaris LP Ma’arif NU Situbondo itu. (awi.hel)

Tags: