Sekdaprov Ajak Forpimda Tekan Kasus Difteri

Foto Ilustrasi

Sampang, Bhirawa
Pemprov Jatim menggelar Sosialisasi Pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) Se wilayah Madura di Pendopo Kabupaten Sampang. Sekdaprov Jatim, Akhmad Sukardi, mengajak Forkopimda untuk menekan angka kasus difteri. Sebab saat ini, Pemerintah Jatim sudah menyatakan status kejadian luar biasa (KLB) difteri.
Hadir Bupati, Kodim, Polres, bersama Dinas Kesehatan di seluruh wilayah Madura bersama-sama melakukan pendekatan pada masyarakat yang memiliki anak usia 1-19 tahun agar mengikuti imunisasi,” katanya di depan ratusan pejabat Kabupaten Sampang, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep, Senin, (22/1).
Sekda menjelaskan selama ini memang ada penolakan imunisasi dari sebagian masyarakat. Menurutnya, hal itu hanya persoalan kesalah pahaman. Apabila mendapatkan penjelasan lebih utuh masyarakat akan menerima. Berdasarkan data terakhir Dinkes Jatim, sambungnya, tercatat sepanjang 2017 ditemukan sebanyak 460 kasus difteri, dari jumlah tersebut sebanyak 16 orang meninggal dunia. Kondisi itu membuat Jatim menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. “Untuk Madura ada sebanyak 55 penderita, 2 di antaranya meninggal dunia,” ucap Sekdaprov.
Bupati Sampang, Fadhilah Budiono, menambahkan pihaknya mendukung penuh upaya penanggulangan difteri. Imunisasi sebagai upaya pencegahan harus diperluas hingga pelosok desa. “Kami siap melakukan penguatan imunisasi rutin di level Posyandu, Puskesmas, Sekolah-Sekolah dan Pondok Pesantren,” ujarnya.
Selain Sekda, hadir dalam kesempatan ini Bupati Sumenep, Busyro Karim, Wakil Bupati Pamekasan, Kholil Asyari dan Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan yang dijabat I Gusti Ngurah Indra Setiabudi. [lis]

Tags: