Sekolah Berkebutuhan Khusus di Lumajang Jemput Bola

DSC02415Lumajang, Bhirawa
Agar tetap eksis dalam  menjaga kuantitas murid baru setiap tahunnya dan di tengah animo masyarakat yang sangat minim, sekolah berkebutuhan khusus di Kabupaten Lumajang, di antaranya SD, SMP dan SMA Luar Biasa, terpaksa jemput bola untuk mencari siswa.
Hal ini dilakukan karena pada setiap tahun ajaran baru, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mendaftar sangat minim. Seperti yang dilakukan sekolah berkebutuhan khusus di Jl. Veteran, Kecamatan Kota Lumajang supaya tetap eksis.
Untuk tahun ajaran 2014 ini, SMP Luar Biasa Bhakti Wanita menampung 31 anak didik berkebutuhan khusus. Tahun 2013 mencapai 33 anak didik yang terbagi dalam klasifikasi A untuk Tuna Netra, B untuk Tuna Rungu Wicara, C untuk Tuna Grahita, D untuk Tuna Daksa dan Autis. “Yang paling banyak adalah Tuna Grahita dan Tuna Rungu,” kata Yulis Sri Rahayu, Spd Kepala Sekolah SMP Luar Biasa Bhakti Wanita.
Menyangkut minimnya anak didik di SMP Luar Biasa Bhakti Wanita, ia mengungkapkan, masih ada stigma di masyarakat bahwa anak berkebutuhan khusus tidak memerlukan pendidikan. Hal ini disampaikan orang tua anak didik, karena mereka merasa pasrah dengan kondisi anaknya. “Orang tua menganggap anak yang berkebutuhan khusus tidak akan bisa berkembang lagi mencapai cita-citanya,” ungkapnya dengan nada prihatin. [yat]

Tags: