Sekolah Jenjang SMA di Tulungagung Mulai PTM Terbatas

Siswa SMAN 1 Kedungwaru mulai mengikuti pembelajaran secara terbatas di sekolahnya, Senin (6/9).

Tulungagung, Bhirawa
Setelah Kabupaten Tulungagung masuk dan memberlakukan PPKM Level 3, sejumlah SMA/SMK dan MA di Kabupaten Tulungagung memulai pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Senin (6/9).
Salah satu sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas SMAN 1 Kedungwaru. Sekolah ini melakukan pembelajaran dengan durasi selama empat jam setiap harinya dan diikuti siswa secara bergilir.
Wakasek Kurikulum SMAN 1 Kedungwaru, Eko Boedi Takaridjanto, Senin (6/9), mengungkapkan penyelenggaraan PTM terbatas mengacu pada nota dinas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Yang boleh melaksanakan PTM daerah yang sudah PPKM Level 3 dan dilakukan terbatas dalam satu minggu dua hari bagi siswa.
Eko menjelaskan, di SMAN 1 Kedungwaru dalam pelaksanaan PTM terbatas dilakukan dengan sistem ganjil – genap. Artinya, siswa di setiap kelas yang mempunyai nomor urut absensi ganjil masuk pada hari Senin dan Selasa. Sedang siswa yang mempunyai nomor urut absensi genap masuk pada hari Rabu dan Kamis.
“Bagi siswa yang sedang tidak masuk sekolah dilakukan pembelajaran daring atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Sementara untuk hari Jumat semua siswa baik kelas X sampai XII dilakukan PJJ,” paparnya.
Eko mengakui jika ada orangtua siswa yang tidak memperbolehkan putra atau putrinya untuk mengikuti PTM terbatas dengan alasan tertentu. Mereka pun diberi keleluasaan untuk mengikuti PJJ.
“Dari data yang kami dapat setelah melakukan pemberian blangko pernyataan izin orangtua untuk PTM terbatas, ada 5% yang tidak menyetujui PTM terbatas. Sedang 95 persen lainnya menyetujui putra – putrinya mengikuti PTM terbatas,” paparnya lagi.
Eko menegaskan, dalam pelaksanaan PTM terbatas, SMAN 1 Kedungwaru memberlakukan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Sejak siswa memasuki area sekolah sudah dilakukan pengukuran suhu tubuh dan diharuskan mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan.
“Siswa dan guru juga wajib patuh untuk memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan menjauhi kerumunan,” ucapnya.
Sementara itu, menanggapi dimulainya PTM terbatas disekolahnya, Ardiansyah Taufikurahman, siswa Kelas XMIPA1 SMAN 1 Kedungwaru, menyatakan rasa gembiranya. Ia bahkan berharap PTM tersebut dapat dilakukan seterusnya.
“Kalau PJJ terus sudah bosan. Terlebih saat PJJ saya terkadang kurang paham. Pejelasannya (meteri pelajaran) sulit. Lebih enak PTM,” ucapnya. [wed]

Tags: