Selamat Panjang Umur Negaraku

Oleh :
Cipta Al Zafif

Hari ini aku berupacara
bersama kota-kota lainnya
menjerit merdeka pada pembela
yang membercakkan darahnya demi negara
Di pembukaan upacara ini
semua darah yang menetes pada tanah
tegap dan hormat ke bendera
lalu ikut memejamkan mata
merasakan kesakitan lama
hingga sekarang dipegang sang asa
Pembacaan undang-undang pun berlalu
percik-percik kesalahan mulai terasa sesak
memenuhi nafas dan fikiranku
ku sadari tanpa undang-undang
tubuh ini tak akan utuh
seperti saat ini yang bisanya tersentuh
Ikrar santri terbaca santun
diikuti lagu Indonesia
hingga pada lagu
:merdeka-merdeka
tanahku negriku yang kucinta
Indonesia raya merdeka-merdeka
hiduplah Indonesia raya.
mata ini mengucurkan air mata
membenamkan fikiran pada semua peninggalan
yang dulu di sebut berirama
tanpa kata dan bahasa merdeka
mereka mengangkat tangan mereka
bersama bambu runcing sang nata.
Lagu berakhir dengan isakan
kiai pun mengusap air mata
dengan surban putihnya
dan melambai lalu berucap
“kita sudah merdeka”
Di ikuti ceramah Pembina setelahnya
:tepuk tangan demi tepuk tangan dilakukan
hadirin dan undangan telah duduk kembali
bisikan demi bisikan terdengar
keserakahan demi keserakahan mulai terasa tiada
setelah ceramah ini.
Penutupan acara telah berlalu
semua orang berjalan pelan
tak terasa sudah 77 tahun umur bangsa ini
banyak gunung sudah jadi tol
hutan-hutan jadi kolam renang
sawah-sawah jadi pabrik
kapan semua ini dimulai ?
apakah meraka pernah ikut berupacara ?

Yogya, 2021
KATA-KATA DAN PUISI

Kata-kata aku tak mampu
hidup lebih panjang darimu:
karena nafasku sudah menjadi gamelan
yang di tunggu di acara kematian.
Puisi-puisi aku tak mampu
hidup lebih abadi darimu:
karena hancurku sudah ditunggu
pabrik kembang untuk dijadikan sesajen.

Annuqayah, 2020
DESAKU

Separuh sawah habis dimakan jalan
separuh tembok terjatuh
lukisan bilik berubah wajah
semilir angin terasa gerah
Anak-anak makan pulsa dan bensin
para ibu berwirid dihadapan hp mereka
para bapak nongkrong dengan temannya
sementara sisa tanah dan sawah kakek
ditimbun oleh penggarap
Sapi enggan mengolok
kambing malas mengenbik
ayam-ayam kesakitan setelah makan nasi basi
katak malam tak bisa lagiselihai
wiritan kata kakek

semakin indah saja desaku
lekukan tubuhnya bak penyanyi dang-dung
siang malam terus bergoyang

Sumenep, 2021

SAMPAH

Adakah yang lebih setia dari kehadiranmu
menjadikan semua tempat untuk merubah sikap
datang meskipun tidak diantar
dan diusir tapi terus bertandang
Kerap kali kau lahir dari betina yang gagal
dari sperma jalang-jalang
yang selalu melahirkanmu untuk datang
Kau ciptakan ganjaran
tapi tak kalah kau ciptakan kerusakan

Annuqayah, 2022
KERUDUNG

Sebenarnya ini kerudung serba guna
bisa melindungi kepala dari panas matahari
bisa menutupi kebotakan
yang bisa mengungkap rahasia usia
Wanita-wanita syurga menjadikannya
busana yang indah dan lebih
cantik bila di pasangkan dengan baik
eh, tapi wanita pelacur pun
memakainya di ruang pengadilan
Entah apa maksudnya
agar cantik di depan kamera?
penutup tanda salah di wajah?
ataukah agar terkesan
tidak pernah melakukan dosa
supaya mempengaruhi sidangnya
siapa tahu bisa meringankan hukumannya.
Terimakasih kerudung ! aku selamat !

Sumenep, 2021

———— *** ————–

Tentang Penulis :
Santri Tugas Annuqayah daerah Lubangsa Utara, Penulis hanya pembaca karya subur anak yogya juga penikmat sindiran dari orang baik sekitar.

Rate this article!
Tags: