Semarak Bulan Ramadan, Sobat Dili Dinsos Jatim Adakan Pesantren Kilat dan Lomba Qiraah Isyarat

Pemprov, Bhirawa
Disabilitas tuli atau Sobat Dili binaan Dinas Sosial (Dinsos) Jatim mengadakan pesantren kilat dan lomba qiraah Al-Qur’an, Kamis (21/3). Kegiatan bertajuk “Nikmatnya Ramadan bersama Disabilitas Tuli” ini digelar di Aula Gedung A Dinsos Jatim.

Acara tersebut dihadiri oleh 100 disabilitas tuli yang terhimpun di Rumah Quran Sahabat Tuli (RQST) dari berbagai kota/kabupaten di seluruh Jatim. 36 orang di antaranya adalah Sobat Dili yang rutin mengadakan pengajian tiap Kamis dan Minggu di Masjid Al-Ikhwan Dinsos Jatim.

Para disabilitas tuli ini mengawali acara dengan kegiatan pesantren kilat. Kegiatan tersebut dipandu langsung oleh Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Jatim sekaligus Pendiri RQST Maskurun. Perempuan yang lebih dikenal dengan nama Yuyun ini memberikan berbagai materi terkait disabilitas tuli yang harus bisa menjadi guru ngaji.

Dalam materinya, Yuyun menyampaikan bahwa masih banyak disabilitas tuli yang belum bisa mengaji. Maka dari itu, Sobat Dili yang memiliki akses lebih sebisa mungkin menyebarkan ajaran agama Islam, dengan cara menjadi guru ngaji bagi disabilitas tuli lainnya.

“Melalui kegiatan ini saya ingin mengajarkan pada para disabilitas tuli yang sudah bisa mengaji untuk lebih bermanfaat bagi sesama. Apalagi Al-Qur’an itu penting untuk hidup seorang muslim,” ungkap Yuyun saat ditemui seusai kegiatan.

Yuyun bercerita, pengajian Sobat Dili memang rutin diadakan, namun kegiatan pesantren kilat maupun lomba qiraah baru pertama kalinya digelar. Ia mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan yang didukung Dinsos Jatim ini. Apalagi sebelum kegiatan tersebut, Yuyun beserta Sobat Dili lainnya berkesempatan mengaji bersama dengan Khofifah Indar Parawansa di kediamannya, Rabu (20/3/2024) lalu.

“MasyaAllah, senang sekali karena acaranya luar biasa. Kemarin acaranya dengan Bu Khofifah, itu juga baru pertama kalinya. Alhamdulilah ini merupakan salah satu berkah bagi Sobat Dili karena kesabaran dan ketelatenan dalam belajar mengaji,” kisahnya.

Selain pesantren kilat, para disabilitas tuli juga melaksanakan perlombaan qiraah serta hafalan Al-Fatihah dan hijaiyah dengan bahasa isyarat. Pada perlombaan tersebut, terpilih tiga terbaik di antara para pesertanya.

Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM yang hadir pada penghujung acara membagikan secara langsung piala untuk ketiga juara lomba qiraah isyarat serta ketiga juara lomba hafalan Al-Fatihah dan hijaiyah. Tak hanya itu, Novi juga memberikan secara langsung sertifikat kepada 17 pengajar atau guru ngaji disabilitas tuli.

Novi pun berpesan pada Sobat Dili untuk semakin rajin mengaji. “Teruslah kalian semangat untuk membaca Al-Qur’an, buatlah malu teman-teman yang punya kesempurnaan tetapi tidak pernah membaca Al-Qur’an,” tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa Dinsos Jatim akan konsisten dalam memfasilitasi kegiatan Sobat Dili Mengaji. Sebelumnya, Sobat Dili Mengaji memang mendapat bantuan dana dari Baznas Jatim. Namun, Dinsos Jatim sendiri berencana memasukkan pengeluaran kegiatan rutin tersebut pada anggarannya.

“Saya berpesan pada Pak Sekretaris, kegiatan Sobat Dili mengaji ini mohon kita bisa istiqomah. Tidak hanya mengandalkan Baznas, tetapi kita usahakan supaya masuk pada anggaran APBD,” pesan Novi.

Selanjutnya, pihak Dinsos Jatim bakal mengadakan lagi kegiatan serupa bagi disabilitas tuli di tahun depan. Tentu dengan semangat dan semarak yang lebih meriah. [rac]

Tags: