Kemarau, Petani BondowosoSumringah

Sebelum dilakukan Panen Raya Kepal dinas Pertanian Hindarto memamerkan tanaman padinya dan memberikan penjelasan pengaturan irigasi.

Sebelum dilakukan Panen Raya Kepal dinas Pertanian Hindarto memamerkan tanaman padinya dan memberikan penjelasan pengaturan irigasi.

Bondowoso, Bhirawa
Petani di Kabupaten Bondowoso bisa tersenyum lega, karena padi yang mereka tanam kini bisa dipanen. Padahal saat ini di beberapa wilayah Jatim banyak sawah puso karena karena dampak musim kemarau.
Hati petani semakin berbunga-bunga karena pihak Pemkab Bondowoso melalui Dinas Pertanian meminta agar Bulog membeli langsung gabah petani seharga Rp 4.400, harga ini melebihi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp. 3700.
Hadir dalam panen raya di Cangkring Kecamatan Prajekan tersebut selain Kepala Dinas Pertanian H Hindarto SP MSi, juga tampak Hadir Kepala Bulog Sumiran, Kasdim 0822 Moh Tohir, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta ratusan petani yang ikut menyaksikan panen raya praktis tersebut, Senin (3/8) kemarin. Selain saat panen raya petani juga menerima bantuan alat pertanian Mini Combine yang merupakan alat penen praktis.
Mulyono (46) pemilik lahan yang menjadi lokasi panen raya tersebut mengaku sangat bangga dengan upaya dari pemerintah khususnya Dinas Pertanian dalam rangka meningkatkan pendapatan petani, khususnya melalui pembinaan dan pengaturan tanaman, sehingga situasi kemarau yang ternyata didaerah lain mengalami kekeringan dan gagal panen tidak berpengaruh di Bondowoso.
Pihaknya juga mengaku berterima kasih atas bantuan Alsintan berupa Mesin Mini Combine yang ternyata meminimalisir biaya untuk panen, bahkan membuat hasil panen maksimal, apalagi menurutnya dengan didatangkannya Bulog yang membeli langsung gabah petani membuat hasil semakin melimpah karena mengurangi biaya transportasi dan harganya jauh lebih tinggi dari HPP.
“Upaya Pemkab sangat maksimal, kita tidak hanya dibina dalam pola tanam, tetapi juga diberi bantuan Alsintan, bahkan gabah kami langsung dibeli Bulog dilokasi panen dengan harga tinggi,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Bondowoso H Hindarto SP MSi mengungkapkan jika menjelang musim kemarau beberapa waktu lalu pihaknya melakukan rapat koordinasi dengan poara PPL dan BPP untuk memetakan daerah rawan kekeringan serta daerah yang airnya aman, hal ini dilakukan untuk menentukan varietas tanaman serta kebutuhan air masing-masing tanaman.
Sehingga pada daerah yang irigasinya masih diprediksi aman, akan diijinkan untuk menanam padi, sedangkan pada daerah yang sedikit kekurangan air maka akan diijinkan menanam palawija yang hanya membutuhkan dua sampai tiga kali pengairan selama tanam hingga panen.
“Terkait menjelang musim kemarau kita berkordinasi antara petani dan pengelola irigasi, sehingga tanaman yang dipilih sudah merupakan pilihan sesuai kondisi air,” kata H Hindarto Kepala Dinas Pertanian Bondowoso pada Bhirawa kemarin.
Hindarto juga mengakui jika ada beberapa daerah di Bondowoso yang mengalami kekurangan air, tetapi hal itu menurutnya tidak mempengaruhi hasil produksi pertanian. Dalam kesempatan kemarin Hindarto juga mengungkapkan upayanya menggandeng Bulog untuk membeli langsung pada petani, sesuai araha langsung Bupati Amin Said Husni agar petani tidak terbebani biaya transportasi dan tidak terjebak pada tengkulak.
“Kita ingin agar petani menikmati hasil pertaniannya dengan maksimal kalau bisa langsung terima uang disawah dan akan meningkatkan semangat mereka untuk bertani dan memaksimalkan hasil produksi,” ungkapnya. [har]

Rate this article!
Tags: