Sepak Bola Gagal, Sarah Sumbang Emas

Tendangan pesilat Jatim Sarah Tria Monita mengenai tubuh Shalima Lushiana Jabar. ist

Kab Jayapura, Bhirawa
Trend tidak pernah kalah Kesebelasan PON Jatim akhirnya terhenti ditangan kesebelasan Aceh. Ironisnya kekalahan itu membuat tim asuhan Rudy Keltjes gagal melaju ke babak final.
Pada laga semifinal yang digelar di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Tim PON Jatim harus mengakui keunggulan Aceh dengan skor 1-2.
Sebenarnya Jatim memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan setelah wasit Toriq Alkatiri memberikan hadiah pinalti di menit 82, Sayangnya tendangan Faisol melambung diatas mistar.
Dalam keterangan pers selepas pertandingan, pelatih Rudy Keltjes justru menyalahkan wasit Thoriq Alkatiri. Menurutnya, keputusan wasit acap kali berat sebelah. Lebih menguntungkan skuad polesan Fachry Husaini. “Anak-anak terganggu wasit. Tidak percaya dengan keputusannya, ungkap Rudy, Selasa (12/10).
Sementara itu pesilat Jatim Sarah Tria Monita berhasil mendulang emas setelah di babak dinal menang mutlak atas atlet dari Jabar Shalima Lushiana pada laga yang digelar di Gor Toware Kabupaten Jayapura, sentani, Selasa, (
Sarah Tria Monita yang turun di kelas E (65-70kg) tampil cukup dominan dan beberapa kali pukulan maupun tendangan berhasil mendarat telak ditubuh lawan. Sedangkan medali perunggu diraih pesilat Sumsel Nia Larasati dan pesilat Sumut Rizka Andini.
Sarah mengaku Pertandingan di babak pertama Sarah begitu kesulitan. Dia mengaku dulu di kelas C sekarang main di kelas E.
“Ini baru pertama kali main di kelas E jadi lawannya juga agak berat, badannya berat dan cara permainnannya saya juga belum tahu. Saya cuman lihatnya dari vidio-vidio saja sih,” ujar Sarah, usai pertandingan
Selain itu, Sarah merasa bahagia bisa meraih mendalai emas di PON, di persembahkan buat anak dan keluarga, Tim Pencak silat dan masyarakat Jatim pastinya.
“Mendali emas ini saya persembahkan untuk anak saya yang usianya sekarang sudah 2 tahun 4 bulan sekarang ini. Dan keluarga, Tim Pencak silat dan seluruh masyarakat Jatim pastinya,” katanya.
Pelatih Pencak Silat Jatim, Karyono menambahkan, pertandingan agak berat, karena Sarah tidak pernah ketemu dan muka baru, justru itu lebih sulit dan susah melawan muka baru.
“Memang generasi ya Jawa Barat itu muka baru atau bibit baru, dia menarik dari remaja. Tetapi secara kemampuannya sudah tidak kalah, hanya dia kalahnya di pengalamannya saja seandainya dia lebih sabar lagi kita yang pusing. Tetapi bagai manapun juga pengalaman adalah segala-galanya,” imbuh Karyono.
Ini merupakan medali emas pertama kontingen Jawa Timur, setelah sebelumnya hanya meraih 1 perak dan 2 perunggu.
Medali Perak Jawa Timur disumbangkan oleh Surya Ningtyas di kelas C Tanding 60-65 Kg putri, sementara perunggu di raih Eko Febrianto di kelas J Tanding 90-95 Kg putra dan Ahmad Zein Fauzi di kelas H 80-85 kg putra.
Jawa Barat memimpin perolehan medali pencak silat dengan 14 medali, terdiri dari 6 Emas, 5 perak , dan 3 perunggu. Dibuntuti Jawa Barat dengan 3 emas dan 3 Perak. Tuan rumah Papua berhasil merebut 9 medali terdiri dari 2 emas, 4 perak dan 3 perunggu. [wwn]

Rate this article!
Tags: