Siapkan Episode Kedua 99 Hari Kerja Gubernur-Wakil Gubernur

Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak

Pemprov, Bhirawa
Masa kerja Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak akan segera memasuki 99 hari kerja. Berbagai target diklaim telah berjalan dengan baik. Bahkan keduanya kini tengah menyiapkan episode kedua 99 hari kerja.
Diungkapkan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, masa 99 hari kerja akan rampung pada 27 Mei mendatang terhitung sejak serah terima jabatan. Untuk mengakhiri masa kerja 99 hari pertama ini, Emil mengaku akan dibuat event pertemuan di Gedung Grahadi untuk membahas berbagai capaian yang dikerjakan. Sekaligus untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan-penyempurnaan kinerja.
“Alhamdulillah hampir secara keseluruhan lancar karena kita menyusun itu juga dengan pertimbangan serealistis mungkin,” tutur Emil saat ditemui di Gedung DPRD Jatim, Selasa (21/5).
Lebih lanjut Emil menuturkan, setelah selesai masa 99 hari kerja ini pihaknya akan menyiapkan 99 hari kerja kedua. Harapannya, pada 99 hari kerja kedua itu ada unsur keberlanjutan dari program-program yang dilakukan pertama. “Nanti kita dengarkan masukan-masukan yang berkembang pada 27 Mei itu,” ungkap dia.
Emil mengakui, dalam 99 hari kerja pertama pihaknya di bawah arahan Gubernur Jatim telah melakukan sejumlah langkah. Di antaranya ialah revitalisasi peran Bakorwil dalam hal perizinan. Dari 19 macam perizinan di Pemprov Jatim, 13 di antaranya telah dapat dilakukan di Bakorwil. “Kalau melihat Bakorwil jangan hanya bicara sekada bangunannya. Tetapi sekarang kita lihat bagaimana peran Bakorwil sangat aktif di lapangan. Bagaiman gubernur, saya dan ketua PKK sangat fokus di Bakorwil,” tutur dia.
Hal tersebut, lanjut Emil, menjadi sangat efektif untuk mendekatkan kehadiran Pemprov di tengah masyarakat. Sebab, dengan sebaran 38 kabupaten/kota tidak mungkin semua di lakukan di Provinsi. “Jatim ini provinsi dengan jumlah kabupatrn/kota terbanyak di Indonesia,” tutur dia.
Selain itu, yang juga sedang berjalan adalah one pesantren, one product. Salah satunya denga adanya MoU dengan Internasional Council For Small Business (ICSB) dan Universitas NU Surabaya untuk melakukan mapping potensi one product one pesantren. “Sekadar informasi, ada beberapa pesantren yang sudah advance dalam melakukan kegiatan ekonomi. Seperti Sidogiri dan Gontor serta beberapa pesantren lain,” pungkas Emil. [tam]

Tags: