Sinergitas Pemkab Lamongan, TNI-Polri dan Warga Diperkuat

Perkuat sinergitas dengan seluruh elemen masyarakat menjelang tutup tahun 2019.(Alimun Hakim/Bhirawa).

(Seminar Kebangsaan Tangkal Radikalisme Jelang Ahir Tahun)

Lamongan, Bhirawa
Menjelang tutup tahun 2019, Elemen Kabupaten Lamongan baik Pemkab Lamongan , TNI – Polri dan masyarakat tetap komitmen memperkuat sinergitasnya dalam merawat kondusifitas daerah. Tal hanya itu, Ali Fauzi Manzi mantan teroris yang merupakan adik kandung pelaku Bom Bali 1 Amrozi pun menjadi bagian penting dalam memeperkuat sinergitas.
“Alhamdulillah seluruh masyarakat, Tomas, Tokoh agama yang saling bahu-membahu didukung pihak keamanan yang tidak ada henti-hentinya. Polres dan Kodim 24 jam bekerja, sehingga kondisi wilayah kabupaten Lamongan tetap kondusif, aman dan terkendali,” kata Bupati Fadeli saat di depan ratusan tokoh masyarakat saat membuka seminar kebangsaan bersama menangkal bahaya radikalisme atau terorisme yang digelar Kodim 0812 Lamongan melalui Binter di Pendopo Lokatantra, Rabu (27/11).
Fadeli menegaskan, di agenda seminar kebangsaan ini pula dipaparkan terkait bahaya radikalisme oleh mantan anggota teroris yang sudah kembali ke pangkuan ibu pertiwi Ali Fauzi yang kini bukan hanya milik Kabupaten Lamongan dan Indonesia, tapi sudah milik negara-negara lain juga karena sering keluar Negeri untuk menebarkan perdamaian,” tegas bupati.
Sementara itu, Kapolres Lamongan AKBP Feby D.P Hutagalung, S.I.K., M.H memaparkan, ancaman terorisme dan redikalime bukanlah hal yang mudah untuk di eliminir di Indonesia, aksi terorisme sejak dulu sudah ada.
Namun, lanjutnya, Ada dua strategi yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk menanggulangi terorisme yang pertama adalah kontra radikalisasi yakni upaya penanaman nilai-nilai keindonesiaan serta nilai-nilai non-kekerasan, dan kontra radikalisasi diarahkan melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal.
Strategi kedua yang dilaksanakan yakni deradikalisasi upaya ini ditujukan kepada kelompok simpatisan pendukung inti dan militan yang dilakukan baik didalam maupun diluar lapas.Lamongan mempunyai historis yang kelam di mana pernah ada tokoh yang terlibat bahkan menjadi otak terjadinya pengeboman di Indonesia. “Lamongan adalah kabupaten yang berkompeten besar terpengaruh dengan paham radikalisme. Penyebaran paham radikalisme di Lamongan memang ada dan itu perlu kita antisipasi bersama,” papar dia.
Untuk itu, masih kata Kapolres, Keterlibatan komunitas masyarakat terutama lingkungan lembaga pendidikan keluarga dan lingkungan masyarakat serta generasi muda itu sendiri dalam mencegah terorisme menjadi sangat penting.
Sebab, sangat dibutuhkan keterlibatan seluruh komponen masyarakat dalam memerangi terorisme demi keberlangsungan kehidupan bangsa dan negara.”Tanpa adanya sinergitas antara Forkopimda, TNI-Polri, Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama maka Paham-paham radikalisme akan berubah menjadi terorisme,” pungkas Kapolres.[aha]

Tags: