Siswa SMKN 2 Kota Mojokerto Kesurupan Massal

Sejumlah siswa menolong temannya yang kesurupan di SMKN2, Kota Mojokerto, Senin (11/5) kemarin. (kariyadi/bhirawa).

Sejumlah siswa menolong temannya yang kesurupan di SMKN2, Kota Mojokerto, Senin (11/5) kemarin. (kariyadi/bhirawa).

Kota Mojokerto, Bhirawa
Puluhan siswa SMKN 2 Kota Mojokerto di Kel Pulorejo, Kec Prajurit Kulon mengalami kesurupan massal. Selama dua hari, puluhan siswa itu bergantian mengalami kesurupan hingga tak sadarkan diri.
”Kejadian kesurupan pertama terjadi pada Sabtu (9/5) malam. Waktu itu ada Persami, sekitar 30 yang kesurupan. Sedangkan pagi ini sekitar 25 siswa,” kata Nanang, warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut, Senin (11/5) kemarin.
Nanang menceritakan, kesurupan pertama terjadi saat para siswa mengikuti perkemahan (Persami, red) Sabtu – Minggu. Sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah siswa kesurupan dan berteriak histeris serta meronta-ronta. Karena banyak yang kesurupan, pada Hari Minggu para siswa lantas dipulangkan.  Sedangkan Senin (11/5) kemarin, usai upacara tiba-tiba sejumlah siswa kembali kesurupan.
Kepala SMKN 2, Harol Kristiyandoko menuturkan, jumlah siswa yang kesurupan pada Sabtu (9/5) malam hanya sekitar 10 anak. ”Yang kesurupan Sabtu kemarin sekitar 10, tapi yang parah hanya empat,” ungkapnya.
Harol menuturkan, Persami kemarin merupakan kegiatan malam hari pertama di SMKN 2. ”Sebelumnya disini tak pernah ada kegiatan malam hari. Namanya anak-anak, ditengah kegiatan bisa jadi ada yang teriak-teriak. Apalagi pikirannya kosong, jadinya kaget hingga terjadi kesurupan,” ungkapnya. Sabtu malam itu juga, dia langsung datang ke sekolah. Sampai sini pukul 23.30 saya langsung menenangkan anak-anak sampai pukul 02.00,” jelasnya.
Nah, Senin kemarin saat upacara, tiba-tiba kembali ada sejumlah siswa yang kesurupan. ”Mungkin karena mereka belum sarapan dan kecapekan. Kalau pagi ini hanya lima. Satu diantaranya adalah siswa yang kesurupan pada Sabtu malam. Tapi para guru sudah menanganinya,” ungkapnya.
Menurut Harol, warga sekitar bisa jadi menyimpulkan jumlah peserta yang kesurupan banyak lantaran teriakannya terdengar banyak. ”Itu karena siswa yang tidak kesurupan juga teriak-teriak ketika melihat temannya kesurupan,” ungkapnya.
Akibat kesurupan masal itu, kemarin para guru fokus menangani para siswa yang kesurupan. Sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu. ”Tapi setelah yang kesurupan sembuh, pembelajaran kembali normal. Saat ada yang kesurupan para guru memang fokus membantu menangani,” urainya.
Untuk mencegah kejadian yang sama, Harol menuturkan bakal mengajak anak-anak menggelar doa bersama. Total jumlah siswa di sekolah yang baru berdiri dua tahun itu sebanyak 474 siswa. Mereka belajar di lima jurusan yang ada yakni komputer dan informatika, teknologi pengoalahan hasil pangan, perbankan syariah, tata boga, dan desain komputer. [kar]

Tags: