SMA di Kita Malang Mulai Menggelar PTM

SMKN 1 Probolinggo mengikuti uji coba proses belajar tatap muka. [wiwit agus pribadi]

Kota Malang, Bhirawa
Sejumlah SMA di Kota Malang mulai menggelar Pertemuan Tatap Muka (PTM). Salah satunya SMAN 9 Malang. PTM di sekolah ini dilakukan secara bertahap atau hanya diikuti puluhan siswa kelas X dan kelas XII saja. Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat juga diterapkan di sekolah yang menggelar PTM.
Menurut Kepala SMAN 9 Malang, Sri Setyawati, PTM tahap pertama ini rata – rata diikuti 72 siswa per hari. Mereka masuk secara bergantian, dengan waktu pembelajaran mulai pukul 07.00 hingga 11.15 WIB. Untuk siswa kelas X hanya satu kelas, siswa kelas XII juga satu kelas. Jadi masing – masing kelas 36 siswa. Di tahap kedua nanti diikutkan kelas XI juga.
Bagi siswa yang mengikuti Pembelajaran Luring ini diharusnya membawa surat izin tertulis dari orang tua. Sebab, jika siswa tidak diizinkan orang tua, maka siswa yang bersangkutan tetap mengikuti proses pembelajaran secara Daring.
“Surat izin dari orang tua ini mutlak harus dipenuhi siswa. Bagi siswa yang sakit juga tidak diperkenankan masuk sekolah. Siswa yang masuk juga wajib membawa masker dan memakai face shield,” tutur Sri.
Dikarenakan waktu sekolah terbatas, maka mata pembelajaran yang diajarkan hanya mata pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa secara mandiri di rumah. Untuk peminatan MIPA misalnya, hanya diajarkan mata pelajaran matematika, fisika, dan sejenisnya.
“Untuk peminatan IPS diajarkan mata pelajaran Matematika, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi. Sedangkan untuk siswa peminatan bahasa, hanya diajarkan mata pelajaran matematika, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa dan sastra Inggris, dan bahasa asing lainnya,” jelas Sri.
Sebelum menggelar PTM, SMAN 9 telah melakukan polling atau survei pada orang tua. Survei tahap pertama dilakukan pada Agustus lalu, hasilnya 59,2% orang tua mengizinkan PTM. Kemudian survei kedua dilakukan pertengahan Oktober, hasilnya 66,8% orang tua mengizinkan.
“Setelah digelar polling pihak sekolah melakukan sosialisasi bagaimana proses pembelajaran Luring dengan Prokes. Alhamdulillah orang tua berubah pikirian dan mengizinkan digelarnya PTM,” tandas Sri. [mut]

Tags: