SMK Antartika 2 Sidoarjo Ciptakan Bilik Deteksi Suhu Otomatis

Terlihat siswi sedang menghadapkan tangannya ke sensor deteksi suhu untuk membuka pintu otomatisnya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Kondisi pandemi Covid 19 saat ini tidak membuat para siswa putus asa, bahkan mereka ada yang lebih inovatif dan kreatif. Seperti dilakukan siswa SMK Antartika 2 Sidoarjo ini berhasil membuat bilik pengukuran suhu otomatis dalam mendeteksi suhu badan manusia.
Ide ini digagas Tim Siswa Kelas XIII (kelas khusus empat tahun). Cara kerjanya telah disesuaikan dengan SOP Protokol Kesehatan (Prokes). Setiap orang yang melintas di dalam bilik ini tangannya dihadapkan pada alat sensornya. Bila hasil deteksi suhu badannya di bawah 36 Derajat Celsius. Maka, pintu masuk kedalam sekolah akan terbuka dengan sendirinya. Tetapi kalau suhu badannya di atas 36 derajat Celsius, maka pintu kembali ke luar sekolah yang terbuka. ”Sementara pintu masuk ke sekolah akan tetap tertutup,” ungkap Kelvin, yang didampingi dua anggotanya Abdul Ghoni dan Achmad Sigit, saat mempraktekan hasil ciptaannya, pada Senin (12/10) kemarin.
Siswa Jurusan Mekatronika ini mengaku idenya membuat bilik deteksi suhu badan secara otomatis ini berawal dari melihat banyak orang yang masih kurang maksimal dalam menerapkan Prokes. Akhirnya ide ini dilaporkan ke pihak sekolah dan pihak sekolah mendukung, hingga terwujudlah perangkat yang menghabiskan anggaran sekitar Rp5 juta ini.
Kevin menjelaskan, karena alat ini masih banyak kekurangannya, ke depan akan dilakukan penyempurnaan. Diantaranya menambah fitur – fitur yang lain. ”Kami akan menyempurnakan program-programnya biar lebih akurat dan maksimal. Jadi kami lebih fokus dulu untuk menyempurnakan, biar lebih bagus dan lebih presisi dalam pengukurannya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Retno Purwo Lystiorini menuturkan, pihak sekolah selalu mendukung penuh ide para siswa. Bahkan bukan hanya itu, pihak sekolah juga mendukung sampai ke tingkat HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) para siswanya.
“Kami sudah ada MoU dengan pihak Kemenkumham, dan sudah mempunyai link dengan Kemenkumham, sehingga untuk mencapai ke arah HAKI Insya Allah akan lebih mudah. Tujuan kerjasama dengan Kemenkumham untuk melindungi karya dan produk hasil olah pikiran para siswa dan tenaga kependidikan. Karya mereka juga harus sesuai peraturan perundang – undangan, jadi tidak sekedar berkarya,” katanya.
Maka pihak sekolah sangat berkomitmen untuk melindungi semua karya dan produk hasil olah pikiran siswa, maupun tenaga kependidikan dengan pendaftaran kekayaan intelektual. [ach]

Tags: