Sopir Angkot Mogok, Surabaya Macet

Ribuan sopir  angkot di Surabaya menggelar aksi mogok, Kamis (19/11). Aksi ini membuat Surabaya macet dan para penumpang angkot keleleran. Namun kondisi tersebut telah diantisipasi oleh sejumlah SKPD Pemkot Surabaya.

Ribuan sopir angkot di Surabaya menggelar aksi mogok, Kamis (19/11). Aksi ini membuat Surabaya macet dan para penumpang angkot keleleran. Namun kondisi tersebut telah diantisipasi oleh sejumlah SKPD Pemkot Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Ribuan sopir  angkot di Surabaya menggelar aksi mogok, Kamis (19/11). Mereka mendesak pemerintah mencabut PP Nomor 74 Tahun 2014 dan Surat Edaran Pemerintah Jatim yang mewajibkan angkot harus berbadan hukum, minimal perseroan terbatas atau koperasi.
Dalam aksinya, sejumlah sopir angkot memaksa angkot lainnya untuk tidak beroperasi dan memaksa mereka menurunkan penumpang di tengah jalan.
Reni, salah seorang penumpang angkot jurusan Joyoboyo-Kapas Kampung mengaku diminta turun bersama penumpang lainnya di sekitar Kebun Binatang Surabaya. “Alasannya karena angkot mau demo ke tengah kota,” kata dia.
Reni yang saat itu sedang menemani neneknya untuk berobat ke rumah sakit itu pun terpaksa naik taksi, karena tidak ada angkot lagi yang beroperasi.
Aksi sweeping penumpang angkot dikabarkan juga terjadi di beberapa lokasi, seperti di kawasan seputar RSU dr Soetomo, Terminal Rungkut, dan Terminal Bratang.
Sementara itu, para sopir angkot yang menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Surabaya memarkir ratusan angkotnya di sepanjang Jalan Yos Sudarso. Jalan tersebut pun ditutup total.
Selain di Jalan Yos Sudarso, ratusan angkot juga terlihat terparkir di Jalan Gubernur Suryo, di sebelah kiri dan kanan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar kawasan Jalan Yos Sudarso macet. Kemacetan juga terlihat di Jalan Wali Kota Mustajab, Jalan Pemuda, dan Jalan Gubernur Suryo.
Demi mengurai kemacetan, polisi mengubah sejumlah arus lalu lintas untuk sementara.
Mogok massal yang dilakukan oleh para sopir angkot berimbas terhadap para pengguna angkot. Di sejumlah terminal terlihat beberapa penumpang yang keleleran karena tidak mendapatkan angkot seperti hari-hari biasanya.
Namun kondisi tersebut telah diantisipasi oleh sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya. Salah satunya yakni Satpol PP yang menerjunkan sebagian besar  anggotanya untuk mengangkuti para penumpang ke tempat tujuannya. Seperti yang dilakukan di Terminal Bratang, Kamis (19/11) kemarin.
Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto mengatakan pihaknya menerjunkan 4 truk pengangkut penumpang, 8 mobil patroli, 4 mobil dinas Station dan 10 motor yang biasanya dikendarai oleh Tim Odong-Odong.
“Kami all out, seluruh kekuatan yang ada diturunkan. Kami memang sudah mengantisipasi dan menyiapkan sejumlah langkah. Semua kendaraan yang ada kami kerahkan termasuk mobil dinas untuk mengantisipasi adanya penumpang terlantar akibat aksi mogok massal sopir angkot ini,” jelasnya di sela-sela melayani pengangkutan para penumpang angkot di Terminal Bratang.
Sementara Kepala Terminal Bratang  Dwi Sulistyorini, mengatakan pihaknya mengantisipasi mogok massal sopir angkot dengan menyediakan dua truk dan bus sekolah untuk mengangkut penumpang.
“Untungnya ada  bantuan dari pihak Satpol PP Surabaya. Ini sangat  besar manfaatnya. Sebagian penumpang bisa naik pikap milik Satpol PP Surabaya. Ada juga motor Tim Odong-Odong yang juga mengantarkan para penumpang,” tuturnya.
Sri Wulandari, salah satu penumpang merasa tertolong dengan keberadaan Tim Odong-Odong Satpol PP. Ibu dua anak tersebut sedianya akan pergi ke RSUD dr Soetomo untuk menjenguk kerabatnya yang sakit. Namun sesampainya di Terminal Bratang dirinya terkejut karena ternyata tidak ada angkot yang jalan.
“Untungnya ada Pak Satpol PP yang mengantarkan saya pakai  motor. Di rompinya ada tulisan Tim Odong-Odong,” kata Sri sambil duduk di boncengan anggota Tim Odong-Odong dan tersenyum. [geh]

Rate this article!
Tags: