Suara Dentuman Misterius di Kabupaten Malang Fenomena Badai Petir 

Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat, Daryono.

Kab Malang, Bhirawa
Suara dentuman misterius yang menyerupai suara bom yang didengar masyarakat Malang Raya, khususnya di wilayah Kabupaten Malang, pada Selasa (2/2) malam, 23.40 WIB dan Rabu (3/2) dini hari, hal itu fenomena Thunderstorm atau badai petir yang juga disebut badai listrik.  

Sedangkan, kata Kepala Bidang (Kabid) Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Daryono, Kamis (4/2), melalui akun twitternya, bahwa fenomena Thunderstorm juga disebut badai-p yang memiliki siklus hidup selama 30 menit. Sehingga dentuman itu, yang mana telah diprediksi banyak masyarakat jika dentuman itu berasal dari suara bom dan juga ada yang mengatakan suara dentuman tersebut dari aktivitas gunung merapi.

“Suara dentuman misterius itu juga bukan dari guguran material kawah dari Gunung Semeru, yang kini sering mengeluarkan abu vulkanik dan lahar. Namun, dentuman misterius yang di dengar mansyarakat Malang Raya adalah badai petir,” tegas dia.

Sebab, menurut Daryono, sensor seistemik di Pandaan MLJI tidak mencatat anomali. Bahkan, ada juga yang berspekulasi jika suara misterius tersebut berasal dari Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 4/Purboyo, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Sehingga dengan adanya fenomena alam tersebut, maka mayarakat Malang Raya tidak beramsumsi terkait suara dentuman misterius itu. Karena suara dentuman tersebut merupakan fenomena Thunderstorm.  

Ditempat terpisah, Pakar Kebencanaan Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang juga Ketua Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan UB Malang Adi Susilo mengatakan, suara dentuman itu bukan karena gempa bumi atau aktivitas gunung berapi. Karena dirinya kemarin sudah berkomunikasi dengan kepala BMKG Karangkates, jika saat terjadinya dentuman itu tidak berasal dari bawah permukaan bumi, dan itu berdasarkan dari data seismik atau gelombang suara. “Jadi suara dentuman misterius itu bukan akibat aktivitas diatas permukaan ,” ujarnya.

Karena, lanjut dia, jika kejadian berasal dari bawah permukaan tanah akan tercatat oleh alat seismo meter.  Sehingga suara dentuman yang terjadi pada hari Selasa dan Rabu itu, kemungkinan sumbernya dari atas permukaan tanah, tapi pihaknya masih meneliti. Namun, dirinya tidak bisa memberi istilah yang yang pasti terkait fenomena suara dentuman misterius tersebut, lantaran belum mendapatkan referensi tentang kejadian seperti itu.

“Saya belum bisa memastikannya, dan sepertinya suara dentuman itu sebuah aktivitas yang terjadi di atas permukaan bumi. Sebab, aktifitas itu tidak harus di langit sana,” papar Adi. [cyn]

Tags: