Subsidi Ikan dan Daging Ayam di Pasar Tradisional Sampai Awal Desember

Subsidi ikan dan ayam ini cukup membantu masyarakat. Setidaknya, Pemerintah Kota Madiun memberikan subsidi sebesar masing-masing Rp 5 ribu perkilonya. Tampak seorang pedagang ikan menunjukan ikan subsidi yang dijualnya.(sudarno/bhirawa)

Kota Madiun, Bhirawa
Subdisi ikan dan daging ayam di sejumlah pasar tradisional masih berlanjut. Bedanya, program tersebut sementara dihentikan untuk di Pasar Besar Madiun (PBM). Program masih berjalan di lima pasar tradisional lain.Yakni, Pasar Sleko, Pasar Kawak, Pasar Kojo, Pasar Srijaya, dan Pasar Merpati.

”Untuk di pasar besar sementara kami cabut, ini sedang kita evaluasi,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rosidi, Kamis (3/11).

Sebab, di PBM juga tengah ada program sembako murah yang bekerja sama dengan Perumda Aneka Usaha. Setidaknya, ada sejumlah komoditas yang masuk dalam program ini. Mulai, beras, gula, minyak, telur, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

Ke depan tidak menutup kemungkinan jumlah komoditas bakal terus ditambah. Salah satunya, ikan dan daging ayam di Pasar Besar. ”Kalau di pasar lain tetap berjalan sampai awal Desember nanti,” imbuhnya.

Subsidi ikan dan ayam ini cukup membantu masyarakat. Setidaknya, Pemerintah Kota Madiun memberikan subsidi sebesar masing-masing Rp 5 ribu perkilonya. Baik untuk ayam maupun ikan.

Ansar menambahkan selain menekan inflasi subdisi dimaksudkan untuk meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat. Hal itu penting untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat.

”Sembako murah terus berjalan. Bahkan kita perluas. Tidak hanya di pasar, tapi juga bekerja sama dengan warung di kelurahan-kelurahan,” ungkapnya.

Umtuk harganya sejumlah komoditas tersebut juga cukup terjangkau. Beras Rp 8 ribu perkilogram, gula Tp 10 ribu, minyak Tp 11 ribu, telur Rp 23 ribu, cabai Rp 23 ribu, bawang merah Rp 25 ribu, dan bawang putih Rp 17 ribu. [dar.gat]

Tags: