Sucahyono, Dekan Baru Fisip UWK Surabaya

Dekan Fisip UWK Surabaya Sucahyono (Beralmamater) diapit sejumlah alumni dari angkatan pertama Fisip UWK Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

(Bangun Sinergi dengan Alumni, Kembalikan Masa Kejayaan 30 Tahun Silam)
Surabaya, Bhirawa.
Setelah sempat mengalami kegaduhan, harapan untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya mulai cerah. Ini setelah terpilihnya Sucahyono sebagai dekan baru Fisip menggantikan Soepriyono, Wakil Rektor I yang juga menjabat sebagai Dekan Fisip UWK.
Harapan baru terhadap Fisip UWK juga dapat dilihat dari suasana bersahabat dari para alumni yang datang untuk memberikan dukung atas tertatanya kembali manajemen fakultas tersebut. Bahkan sejumlah alumni dari angkatan pertama tahun 1981 pun ikut hadir memberikan semangat khusus untuk Sucahyono kemarin, Selasa (21/2). “Ini kita kumpul-kumpul, silaturahmi, diskusi untuk mengembalikan kejayaan Fisip yang sudah lama menurun,” ungkap Sucahyono.
Cahyo, sapaan akrab Dekan Fisip mengakui, Fisip pernah berjaya pada era 80-an. Kini, kejayaan yang sudah terlewatkan sekitar 30 tahun lamanya itu ingin diraihnya kembali dengan bersinergi dengan para alumni. “Alumni dari berbagai latar belakang dan potensi ini akan kita ajak bersama-sama membesarkan Fisip UWK,” terang pria yang juga pernah menjabat Wakil Dekan II Fisip UWK ini.
Beberapa langkah dibeber Cahyo untuk mengawali masa kepemimpinannya selama dua tahun ini. Diantaranya ialah penataan internal mulai dari pemilihan wakil dekan hingga evaluasi struktur tata usaha untuk membenahi layanan pendidikan ke mahasiswa. Selain itu, Cahyo juga akan segera mengkaji penyesuaian program studi dan kurikulum.
“Apakah menambah program studi baru atau menyesuaikan nama prodi yang sudah ada akan segera kita kaji bersama dengan perangkat yang ada di universitas,” tutur dia.
Disinggung soal publikasi jurnal ilmiah, Cahyo mengakui hal tersebut merupakan masalah khusus yang kini juga mendapat perhatiannya. Sebab, beberapa dosen mengeluhkan hal tersebut lantaran aturan dari Kemenristek-Dikti yang mulai ketat.
“Makanya penelitian atau pun publikasi nasional dan internasional itu harus digiatkan. Kita akan anggarkan untuk setiap prodi di bawah manajemen Fisip UWK untuk kegiatan tersebut,” kata dosen pengampu mata kuliah ilmu politik ini. Selain itu, Cahyo berharap para dosen juga terlibat aktif dalam forum-forum ilmiah baik berskala nasional maupun internasional.
Terkait persoalan yang semula sempat membuat heboh manajemen Fisip UWK sampai masuk dalam meja hijau dan terdengar di telinga Kopertis Cahyo tak mau bicara banyak. Pihaknya mengaku hanya akan mengambil hikmah dari semua dinamika yang terjadi. “Saat ini saya hanya ingin fokus mengembangkan Fisip kedepan. Kita cukup melihat masa lalu sebagai pelajaran saja,” tutur dia.
Sugeng Sunaryo, alumni Fisip UWK angkatan 81 itu menambahkan, pihaknya bersama dengan alumni lainnya siap terlibat aktif dalam upaya pengembangan fakultas. Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan alumni baik dalam mendukung kegiatan akademik maupun non akademik. “Kalau kita harus diminta ngajar misalnya, kita nggak perlu dibayar. Malah kita yang akan bayar,” kata dia.
Selain itu, alumni juga dapat menjadi kakak pembina bagi para mahasiswa dalam menyelesaikan masa studinya. “Misalkan ada mahasiswa yang tidak mampu, bisa saja alumni yang akan memberikan beasiswa. Dan itu sudah pernah terjadi dulu, dan sekarang sepertinya perlu digalakkan lagi,” tutur mantan anggota DPRD Jatim ini. [tam]

Tags: