Sulap Limbah Plastik Jadi Bernilai Ekonomis

ADV vanKota Kediri, Bhirawa.
Pelaksanaan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri yang berlangsung selama satu minggu ini, hari terakhir, peserta Bimtek dari kelompok pengurus Bank Sampah, Kecamatan Kota, dibekali materi tentang daur ulang dan sekaligus praktek membuat kerajinan tangan yang berbahan baku plastik bekas bungkus minuman, Minggu (29/11).
Sebagaiamana diungkapkan pendamping Bimtek, Endang Pertiwi. Pihaknya mengatakan, bahwa  sampah anorganik (sampah yang tidak terurai), seperti plastik wadah pembungkus ditergen, bungkus minyak goreng, kertas, plastik mainan, dan sebagainya, itu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tangan.
“Sampah anorganik itu bisa dibuat untuk berbagai macam produk kerajinan tangan. Ya seperti,  Tas mulai berukuran kecil sampai besar, topi, dompet, fas bungga dan masih banyak lagi,” kata, Endang, disela-sela memberi pengarahan pada peserta Bimtek di area Parkir DKP Kota Kediri.
Proses pembuatanya pun, lebih lanjut dikatakan Endang, sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Dia pun mencontohkan, apabila menghendaki sampah anorganik dijadikan produk Tas, maka hanya perlu menambahkan bahan pelengkap seperti resleting, benang, Pita dan jarum. Selanjutnya, tinggal menjahit.
“Kalau ingin membuat sandal,  cukup menambahkan bahan pelengkap berupa sepon benang dan jarum. Caranya sama, yakni bersihkan terlebih dulu bahan yang diambil dari sampah anorganik  dengan sabun cuci dan kasih pengharum pakean. Setelah di mal kemudian dijahit,” jelasnya.
Menurut Endang, bagi yang sudah terbiasa membuat kerajinan tangan yang berbahan baku dari limbah plastikt itu hanya butuh waktu kurang lebih dua jam untuk menghasilkan dua pasang pruduk. “Yang biasaya ibuk- ibuk ketika belanja bahan pokok tak jarang mengunakan kantong plastik kresek lebih dari satu, kini cukup mengunakan satu Tas buatan para kader bank sampah. Selain praktis, juga mengurangi volume limbah plastik,” harapannya.
Dia berharap dengan adanya Bimtek ini, para kader Bank Sampah bisa memanfaatkan sampah anorganik dengan baik. Sehingga, bisa mengurangi volume sampah di wilayah Kota Kediri dan bisa meningkatkan kesejahteraannya khusunya para pengurus Bank Sampah.
Pantauan Bhirawa kegiatan Bimtek bertema, ‘dengan bimtek persampahan kita tingkatkan peran serta masyrakat dalam pengelolaan sampah menuju Indonesia bebas sampah 2020’ itu telah mendapat respon positif dari seluruh peserta. Selain menambah ilmu ketrampilan, bimtek juga bermanfaat untuk membantu perekonomian masyarakat.
“Saya rasa sangat baik sekali ya, peserta sangat antusias mengikuti. Betul-betul bermanfaat baik dari segi materi yang disampaikan, maupun dari ketrampilan yang dihasilkan,” kata Ria, pengurus  Bank Sampah Kelurahan Dandangan Kecamatan Kota.
Menurutnya, banyak ilmu berhasil diserap dari bimtek. Seperti kertas koran bekas, ternyata dapat didaur ulang menjadi berbagai macam barang kerajinan yang menarik. Seperti aneka ragam bunga, fas bunga, tempat kue, tempat jelly dan masih banyak lagi.
“Kami mendapat tambahan ilmu, seeprti koran bekas, ternyata dapat didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan yang beraneka ragam. Kalau sebelumnya, kita hanya bisa membuat fas bunga dari kertas koran bekas, kini kita bisa membuat kerajinan-kerajinan yang menarik lainnya,” imbuhnya dengan wajah ceria.
Endang menambahkan, para kader Bank Sampah tak perlu Khawatir akan hasil karyanya nanti.  Sebab, bagi karyanya yang dinilai bagus maka akan ditampilkan di setiap event pameran yang diselengarakan baik oleh DKP maupun  Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Kediri.
“Tidak hanya ditampilkan pada saat pameran saja, DKP juga mempromosikan produk dan menginformasikan kegitan pengurus Bank Sampah melalui media social seperti Face Book. Karena, kita punya komunitas FB Bank Sampah  se-Indonesia,” pungkasnya. [van,adv]

Tags: