Sulsel Minta Anggaran Percasi Rp425 Juta

Makassar, Bhirawa
Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Sulawesi Selatan meminta bantuan anggaran ke PB Percasi sebesar Rp425 juta untuk melaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur pada Juni 2014.
Ketua Harian Percasi Sulawesi Selatan, Prof Wasir Thalib, di Makassar, Kamis, mengatakan anggaran tersebut untuk menanggung biaya transportasi dan honor sebanyak 40 wasit sekitar Rp220 juta serta hadiah yang mencapai Rp205 juta.
”Pengajuan anggaran sudah kami sampaikan dan PB Percasi juga telah menyatakan kesiapannya membantu. Kami akan segera melakukan pertemuan kembali di Jakarta untuk kepastiannya,” jelasnya.
Menurut dia, jika PB Percasi memang menyanggupi permintaan itu maka pihaknya optimistis bisa tetap menjadi tuan rumah Kejurnas 2014. Apalagi beberapa pihak seperti Wakil Gubernur sekaligus Ketua Pengprov percasi Sulsel Agus Arifin Nu,mang juga siap membantu.
Pihak penyelenggara juga sudah mendapat respon dari pihak KONI Sulsel untuk ikut membantu demi suksesnya agenda Kejurnas 2014.
Ketua Dewan Riset Daerah (DPD) Sulsel itu mengakui pihaknya memang semakin dituntut bekerja lebih keras jika tetap bertekad menjadi tuan rumah. Sebab anggaran yang dibutuhkan telah mengalami peningkatan dari kebutuhan awalnya diperkirakan sebesar Rp1,7 miliar justru baik menjadi sekitar Rp2,4 miliar.
Peningkatan anggaran itu diketahui setelah rapat pleno di Jakarta, 13 Fabruari 2014. Pada rapat yang diikuti sejumlah Pengprov Percasi se-Indonesia itu, kata dia, disepakati bahwa panitia Kejurnas bukannya hanya menanggung 10 atlet namun sebanyak 18 atlet dari setiap daerah.
”Namun jika PB Percasi bisa menanggung biaya wasit dan hadiah sepertiyang kita minta maka kami yakin bisa menggelarnya di Makassar,” katanya.
Selain bantuan dana dari PB Percasi, pihak penyelenggara juga berharap kontribusi dari pihak Asrama Haji Sudiang, yang akan menjadi tempat atlet selama pelaksanaan yang berlangsung sembilan hari itu. Khusus perlengkapan pertandingan seperti jam catur sebanyak 600 buah dengan harga sekitar Rp1,5 juta perbuah. Pihaknya juga berencana hanya akan menyewa demi mengurangi kebutuhan anggaran.
”Untuk beberapa peralatan, kami memilih menyewa untuk efisiensi anggaran. Saya kira dengan beberapa upaya ini kita bisa menekan dari yang perlukan,” ujarnya. [ant]

Tags: