Sunarsih Rela Tak Umroh, Serahkan Tabungannya Demi Covid-19

Sunarsih saat menyerahkan tabungannya kepada Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang diperuntukkan untuk penanganan Covid-19. [Wiwit Agus Pribadi]

Mereka yang Peduli Pandemi Virus Corona
Kota Probolinggo, Bhirawa
Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia termasuk di Jatim terus meluas. Kondisi ini memantik kepedulian berbagai pihak, untuk memberikan donasi atau membantu berbagai macam kebutuhan untuk penanganan Covid-19. Mulai bantuan berupa alat pelindung diri (APD) hingga bantuan berupa kebutuhan pokok. Tak mau ketinggalan, seorang nenek di Kota Probolinggo juga memberikan bantuan uang tabungannya, yang rencananya akan dipakai biaya umroh.
Dia adalah Sunarsih. Nenek usia 58 tahun ini memang kesehariannya hanya berjualan nasi pecel di rumah dengan pendapatan yang pas-pasan. Tapi, jiwa kemanusiaannya begitu luar biasa dan patut menjadi contoh. Ia memilih menyumbangkan uang koin tabungan umrah untuk menangani dampak Covid-19 di Kota Probolinggo.
Naik motor sendirian, warga Blok Sepeni RT 4, RW 5 Kelurahan Kademangan, Kecamatan Sambil berjalan perlahan, dengan membawa tabungan berisi uang koin, ia mengutarakan keinginannya itu.
“Saya lihat di televisi ada anak kecil seperti cucu saya menyumbang untuk virus corona. Anak kecil saja bisa mikir corona, apalagi saya yang dewasa. Saya punya tabungan, kenapa kok tidak saya sumbangkan saja. Karena takut kena tipu, saya ke kantor pemkot saja,” ujarnya.
Sunarsih menceritakan, uang koin di dalam celengan plastik yang diberi tulisan “Bismillah Barokah Aamiin” itu, ia kumpulkan sekitar tiga tahun lalu. Atau sejak kali pertama ia mengenal yang koin senilai seribu rupiah, setiap hari ia masukkan duit koinnya itu ke celengan.
Ibu tiga orang anak ini hanya berjualan dengan pendapatan pas-pasan, kenapa ia memilih tetap menyumbangkan uangnya alih-alih untuk kebutuhan sehari-hari?. “Ini uangnya tidak seberapa, dan semoga menjadi barokah. Kalau makan sehari-hari ya seadanya,” jawabnya.
Sunarsih pun mengaku, pandemi Covid-19 berdampak pada hasil jualannya. Bila sebelum pandemi ia bisa menghabiskan 5 kg beras, sekarang hanya 3 kg. Selain itu, rencana tabungan umrahnya pun akhirnya tertunda karena ia memilih menyumbangkan uang tersebut.
“Tidak apa-apa (tidak jadi nabung umrah), insyaallah ada jalan lain. Harapan saya semoga uang yang saya berikan ini bermanfaat. Uangnya tidak seberapa tapi saya ikhlas bisa membantu,” tutur istri dari tukang kayu ini.
Kedatangan Sunarsih disambut Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dan Sekda drg Ninik Ira Wibawati. Disela-sela rapatnya, wali kota izin keluar ruangan untuk bertemu dengan Sunarsih. Rasa bahagia dan haru pun diungkapkan orang nomor satu di Kota Probolinggo itu melihat salah satu warganya punya niatan seperti itu.
“Ya, saya kedatangan tamu berhati mulia. Yang mana pekerjaan beliau berjualan nasi pecel, menyisihkan hari ke hari uang untuk ke tanah suci. Melihat perkembangan virus korona ini hatinya tergugah untuk ikut andil,” tutur Habib Hadi.
Atas nama Pemerintah Kota Probolinggo, wali kota memberikan apresiasi dan salut akan kemuliaan hati Sunarsih. Bantuan dari Sunarsih yang diperkirakan sekitar Rp2 juta itu akan diwujudkan bantuan yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Sekecil apapun bantuan, itu sangat bermakna. Selain menjaga kesehatan, ikuti anjuran pemerintah dan mari berbagi rejeki untuk saling membantu. Saat inilah kita saling bahu membahu untuk semua. Saya bangga dan terharu dengan adanya ini, mudah-mudahan menjadi contoh bagi yang lain,” tambah Wali Kota Habib Hadi. [Wiwit Agus Pribadi]

Tags: