Swasembada Jagung, Modifikasi Mesin Pemanen Padi Jadi Pengupil Jagung

Badan Litbang Pertanian telah melakukan kegiatan pengembangan mesin pemanen jagung melalui proses reverse engineering dari mesin pemanen padi. [dok Litbang Pertanian]

Surabaya, Bhirawa
Target pemerintah swasembada jagung sampai tahun 2017, dengan jumlah produksi mencapai 25 juta ton per tahun ikut diimbangi dengan penyediaan sarana produksi pasca panen. Badan Litbang Pertanian telah melakukan kegiatan pengembangan mesin pemanen jagung melalui proses reverse engineering dari mesin pemanen padi. Mesin tersebut dirubah pada bagian-bagian utama yang mempengaruhi kinerja mesin, yang disesuaikan dengan karakteristik tanaman jagung.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Muhammad Syakir, Senin (10/4) mengatakan, mesin ini juga telah mempunyai pedaftaran paten nomor : S-00201604769, serta telah dilakukan kerjasama lisensi dengan 3 perusahaan meliputi : PT Rutan, CV. Adi Setia Utama Jaya dan PT. Bhirawa
Mesin pemanen multi komoditas hasil pengembangan Badan Litbang Pertanian tersebut dapat digunakan untuk memanen jagung maupun padi, merontok, membersihkan dan mengarungkan dalam satu kali proses. Mesin dengan roda krepyak (crawler) dari karet, dapat dipergunakan untuk lahan agak basah maupun lahan kering.
Mesin yang digerakkan oleh motor diesel 43 HP, juga dilengkapi dengan rangkaian pisau potong, pengarah, perontok dan ayakan yang dapat di setel untuk merontok jagung maupun padi.
Mesin digunakan untuk memanen jagung, bagian pengarah (header) berbentuk segitiga. Untuk bagian perontok, jarak antara gigi pemukul dengan concave sebesar 2,5-3 cm, bagian ayakan pertama plat perforated berdiameter 15 mm serta ayakan kedua berdiameter 12 mm.
Untuk dapat dipergunakan memanen padi, bagian pengarah (header) mesin diganti dengan bentuk segi lima, bagian perontok jarak antara bagian pemukul dengan concave dirubah menjadi 1-1,5 cm serta ayakan dirubah menjadi berukuran 10 mm, untuk ayakan pertama dan ayakan kedua dengan kawat ram berukuran 12×12 mm.

Tags: