Kabupaten Madiun Panen Raya Kedelai

Kepala Badan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, Ardo Sahaq (kiri), Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos (tengah) dan perwakilan Forpimda (paling kanan), panen kedele.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, Ardo Sahaq (kiri), Bupati Madiun, Muhtarom, S.Sos (tengah) dan perwakilan Forpimda (paling kanan), panen kedele.

Kab. Madiun, Bhirawa
Panen Raya Kedele kali ini hasil DEM Usaha Tani Pertanian Terpadu (Mix Farming) yang di kerjakan oleh Kelompok Tani “Mekar Sari” Desa. Kenongorejo Kec. Pilangkenceng Kab. Madiun seluas 5 ha dengan hasil produksi kedele 1.45 ton/ha.
“Karena itu, jika ingin berhasil, hendaknya, petani harus mentaati pola tanam dan harus berwawasan bisnis agar kedepannya petani dapat meningkatkan hasil produksi petaniannya berbagai jenis tanaman. Untuk itu, petani harus dekat dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL),”kata Bupati Muhtarom, S.Sos  pada Panen Raya Kedelai di Desa. Kenongorejo Kec. Pilangkenceng. Kab. Madiun, Jumat (25/9) lalu.
Menurut Muhtarom, disamping mentaati pola tanam, petani juga harus mempunyai wawasan bisnis. Hal ini penting bagi petani agar petani mendapatkan keuntungan pasca penen sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraannya. Pilih tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan juga kebutuhan masyarakat. Untuk mengetahui itu semua  hendaknya petani selalu berkonsultasi kepada PPL.
Kepada PPL dihimbau agar lebih dekat dengan petani agar petani terbantu dalam mengatasi masalah tanamannya. Seperti diketahui bersama, pada 2017 nanti sudah harus swasembada pangan. Untuk menuju swasembada pangan perlu adanya inovasi yang baik tentang pertanian. “Karena itu, kita tidak mungkin menambah luasan areal persawahan/pertanian kita. Dan yang biasa dilakukan adalah dengan meningkatkan hasil produksi dan beragam makanan olahan,”tegas Muhtarom.
Data dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kab. Madiun, sekarang ini, luas tanam kedele di Kec. Pilangkenceng di tahun 2015 mencapai 1.973 ha (+ 40 %) luas tanam kedele Kab. Madiun) dengan hasil produksi mencapai 98,61 ton. Sementara di Kab. Madiun pada 2014 luas panen kedela mencapai 4.896 ha dengan produksi 7.692 ton dan produktivitas 1.571 ton/ha. Sedangkan pada tahun 2015 sampai Agustus 2015 dengan luas tanam 4.745 ha luas panen baru 141 ha dengan produksi 223,22 ton dan produkrivitasnya mencapai 1,583 ton/ha.
Terkait dengan hasil panen Kedele Dem Usaha Tani Terpadu (Mix Farming) Bupati Muhtarom berpesan agar hasil panen kedele hari ini jangan dikonsumsi/dimasak karena kualitas hasil panennya sangat bagus untuk benih berikutnya. Kedele hasil panen ini sangat baik dan mampu bersaing dengan jenis kedelai yang lainnya. Karena hasilnya sudah baik diharapkan kedepannya juga ada jaminan harga dari pemerintah sehingga petani tidak dirugikan.
Bupati juga berpesan agar petani yang pengairannya sulit agar mentaati pola tanam yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu padi-padi-polowijo. Selain itu, petani harus juga berwawasan bisnis. “Hal ini penting karena tanah/lahan pertanian yang kita kerjakan ini sudah lembab sehingga perlu ada pemulihan unsur hara tanah. Dengan menaman polowijo juga diharapkan dapat memutus mata rantai hama tanaman padi,”kata Muhtarom menyarankan.
Sementara, Kepala Badan Ketahanan Pangan Pemprov. Jatim Ardo Sahaq dalam sambutannya mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi. Jatim terus mengupayakan adanya peningkatan kesejahteraan petani. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan dan juga mengupayakan adanya bantuan yang bermanfaat bagi usaha pertanian.
“Yang jelas, dalam hal ini, PPL juga mempunyai peran penting dalam rangka pengingkatan hasil produksi pertanian. Untuk itu diharapkan PPL mau memberikan ilmu pengetahuannya kepada petani binaanya agar petani mempuyai wawasan lebih baik termasuk juga wawasan bisnisnya. Dengan demikian petani kita akan menjadi sejahtera,”kata Ardo Sahaq. [dar]

Rate this article!
Tags: