Tahun Politik, Gus Fawait: Jangan Sembrono Tentukan Pj Gubernur Jatim

Gus Fawait

DPRD Jatim, Bhirawa
Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur menjadi momentum penting ditengah akhir masa (AMJ) jabatan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Pasalnya, di Akhir Tahun ini bakal digantikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur. Tugas berat bakal dihadapi pengganti Gubernur perempuan pertama ini karena memasuki Pilkada serentak 2024.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait menyebut bahwa Provinsi Jatim adalah provinsi yang sangat penting di level nasional. Kalau dilihat dari jumlah penduduk itu terbesar kedua setelah Jawa Barat. Jatim selama ini pun menjadi barometer dalam hal apapun.

“Secara politik yang menguasai adalah Jatim, dipastikan bisa memenangkan kontestasi politik di level nasional. Potensi dan tantangan Provinsi Jatim tentu tidak boleh dikelola dengan gampangan atau asal-asalan. Pakde Karwo 10 tahun memimpin Jatim sudah sangat bagus, ditambah Bu Khofifah ini hampir 5 tahun dan ini tahun terakhir di periode ini. Maka, sebentar lagi ada Pj Gubernur, sehingga tentu 2024 kita akan menghadapi kontestasi politik terbesar,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (11/10).

Dimana, lanjut Gus Fawait, belum pernah ada Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak itu pernah dilaksanakan sebelumnya. “2024 kita akan menghadapi itu dan disitu ada Pj Gubernur. Tentu itu tugas berat bagi seorang Pj Gubernur. Dan juga tidak boleh sembrono menentukan Pj Gubernur,” ulasnya.

Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini meyakini pemerintah pusat akan memilih orang terbaik dan mempunyai skala nasional. Sebab, posisi Jatim sangat penting di kancah nasional. “Bu Khofifah tokoh nasional, sehingga untuk sementara melanjutkan estafet kepemimpinan gubernur baru juga perlu sekali orang sekaliber nasional,” teranngnya.

Dijelaskan Gus Fawiat bahwa ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan Provinsi Jatim, baik eksekutif maupun legislatif. “Karena di 2024 harus menjaga stabilitas politik dan memanfaatkan pesta demokrasi itu,” imbuh Bendahara DPD Gerindra Jatim ini.

Pihaknya pun memastikan dengan adanya Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak membuat perputaran ekonomi akan besar. “Nah, tinggal bagaimana kita dengan pemprov jatim yang nantinya Pj Gubernur dan legislatif harus bisa kolaborasi dengan baik,” terangnya.

“Jadi, kami yakin pemerintah pusat memilih orang yang tepat. Yang paling penting kita perlu pemimpin yang paham terkait jatim,” jelasnya.

Gus Fawait membeberkan secara ekonomi kontribusi jatim terhadap ekonomi nasional sangat signifikan. Bahkan beberapa produk seperti gula dan daging dan lain sebagainya.

Menurut dia, Jatim menjadi tumbuhan nasional karena produsen terbesar dari beberapa komoditas yang sangat penting bagi Indonesia. “Sehingga Jatim posisinya sangat strategis dan vital untuk kepentingan apapun di level nasional, baik ekonomi maupun politik,” jelasnya.

Politisi muda ini mengungkapkan juga atas capaian Pemprov Jatim sangat membanggakan. Meski demikian, masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Seperti halnya angka kemiskinan yang masih tinggi melebihi nasional dan angka stunting.

“Tidak semua sempurna. Ada beberapa PR yang masih perlu dipikirkan bersama solusinya. Salah satunya soal kemiskinan, tingkat kemiskinan kita masih melebihi nasional. Stunting juga lumayan, terutama di beberapa titik seperti di wilayah tapal kuda, Jember. Stunting ini kan dampak dari kemiskinan,” beber dia.

Kemudian, lanjut Gus Fawiat, masyarakat desa, kebun dan hutan yang sampai hari ini masih banyak sekali menyumbang tingkat kemiskinan paling tinggi. “Ini PR kita kedepan agar Jatim tetap kokoh di kancah nasional,” tandasnya. [geh]

Tags: