Tambah Daya Tampung, Pemkot Operasikan Lima SMPN Baru

Wali-Kota-Surabaya-Tri-Rismaharini-meninjau-gedung-SMPN-55-Surabaya-usai-diresmikannya-kemarin. [adit hananta utama/bhirawa]

Wali-Kota-Surabaya-Tri-Rismaharini-meninjau-gedung-SMPN-55-Surabaya-usai-diresmikannya-kemarin. [adit hananta utama/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya kembali membuka lima sekolah baru untuk jenjang pendidikan menengah pertama. Kelima sekolah tersebut antara lain SMPN 55, SMPN 56, SMPN 57, SMPN 58, dan SMPN 59. Lima sekolah baru ini diharapkan mampu menambah daya tampung lulusan SD/MI di Surabaya yang terus meningkat tiap tahunnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, setiap tahun sudah menghitung berapa jumlah lulusan SD yang masuk ke SMP dan jumlah lulusan SMP yang melanjutkan ke SMA sederajat. “Karena program KB (keluarga berencana) salah, jadi siswa SD-nya itu banyak sekali,” kata dia usai peresmian SMPN 55 di Jl Pagesangan Mulia, Kamis (5/1).
Untuk gedung SD agar bisa menampung siswa dengan jumlah banyak, Risma mengaku hanya menambah jumlah ruang kelas. Hal ini dilakukan karena tidak banyak guru SD yang tersedia. “Kalau nambah SD baru itu berat. Kita harus sediakan kepala sekolah dan guru kelas. Apalagi banyak guru SD yang pensiun,” ujar mantan Kepala Bapeko Surabaya ini.
Pemkot Surabaya, lanjut Risma, juga menyediakan anggaran Rp 600 miliar untuk memenuhi sarana dan prasarana (sarpras) untuk SD dan SMP. “Target saya lima tahun kemarin tuntas seluruh sarpras. Ternyata masih bolong-bolong,” tuturnya.
Menurut dia, siswa perlu dibekali dengan kemampuan tambahan dalam mengembangkan bakat dan potensinya. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya saat ini tengah menyiapkan berbagai fasilitas sarpras siswa dapat memiliki bekal kemampuan tambahan. Bukan hanya itu, Risma menyatakan bakal memperhatikan kesejahteran guru. Pemkot bakal menyediakan makan siang untuk semua guru. Dengan begitu, guru tidak perlu membeli dengan uang kantong pribadi.
“Makan siang guru nantinya akan ditanggung oleh Pemkot. Biar tidak ambil uang pribadi,” tegasnya.
Wali Kota juga berpesan kepada para guru untuk mengarahkan para siswa untuk bersurat kepada orang tua dan guru. Menurutnya, godaan kepada siswa sangat banyak, Wali Kota berharap para siswa untuk dekat pada guru dan orang tua.
”Kegiatan anak-anak harus diisi dengan kegiatan positif. Anak-anak harus dilatih secara fisik karena tantangan ke depan semakin besar,” katanya.
Risma juga berterima kasih kepada para guru karena dalam tiga tahun terakhir angka kehamilan di luar nikah siswa dapat ditekan. Ia berharap setiap kelas dilengkapi PC dan LCD projector.
Setiap sekolah juga diharapkan dapat dilengkapi dengan laboratorium IPA, IPS, matematika, dan bahasa. Wali Kota juga berpesan agar kegiatan ekstrakurikuler didukung penuh oleh sekolah.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menambahkan, sebelum mendirikan SMPN baru, pihaknya menghitung terlebih dahulu kebutuhannya. Mulai dari jumlah penduduk, lulusan SD, hingga kebutuhan masyarakat. “Untuk itu, tahun ini kami bakal membuka lima SMPN baru,” jelasnya.
Plt SMPN 55, Chamim Rosyidi mengungkapkan, di SMPN 55 sementara ini memperbantukan guru dari sekolah sekitar. Mulai dari SMPN 21 dan SMPN 36 menugaskan guru pelajaran yang jam mengajarnya masih bisa ditambah. “Ada 12 guru PNS termasuk saya yang diperbantukan, sama 1 honorer untuk TU yang memang diberikan pemkot untuk SMPN 55,” paparnya.
Kedepannya, dia berharap pemkot bisa membantu pembangunan sarpras sekolah. Khususnya tempat ibadah yang saat ini masih berupa mushola. “Tahun ini memang masih 77 siswa kelas 1, bisa gantian jamaah di mushola. Kalau tahun depan sudah nggak bisa, karena siswanya nambah,” ungkapnya pria yang juga menjabat Kepala SMPN 21 ini. [tam.dre]

Tags: