Haryono Abdul Bari, tokoh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Delpenang, Sampang, saat menunjukkan dokumen penting yang diduga tanda tangan Bupati Palsu.
Sampang, Bhirawa
Tanda tangan Bupati Sampang H. A Fannan Hasib pada beberapa surat penting diduga palsu. Pasalnya, ada kelainan bentuk atau memang sengaja dipalsukan oleh oknum tertentu. Terbukti, ada ketidaksamaan tanda tangan pada surat antas nama A.Fannan Hasib tersebut.
“Bentuk fisik tanda tangan Bupati itu ada perbedaan maka kami meyakini ada sebagian tanda tangan bupati yang dipalsukan, oleh sebab itu, bila birokrasi menerima surat bupati atau SK bupati, setidaknya harus hati-hati, jangan-jangan itu palsu,” kata Haryono Abdul Bari, tokoh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Delpenang, Sampang, Rabu (8/3).
Pria yang akrab disapa Ba Yono ini juga mengatakan, dengan beredarnya tanda tangan palsu A.Fannan Hasib ini, ada kemungkinan juga, suatu hal yang dipaksakan. Semisal, untuk menutupi kabar tentang kondisi Bupati yang sakit. “Karena Bupati sakit agar diakui sehat, makanya harus ada yang lihai memalsukan tanda tangan Bupati,” tegasnya.
Masih kata Ba Yono, dengan beredarnya tanda tangan palsu tersebut. Ada kemungkinan besar ada beberapa Surat Keputusan (SK) Bupati Sampang, atas nama H.A Fannan Hasib juga palsu. “Saya tidak tahu siapa yang memalsu, tapi yang jelas dokumen resmi Pemkab tersebut adalah banyak keputusan yang penting bagi rakyat,” ujarnya yang juga Mantan anggota DPRD Provinsi Jatim.
Terpisah, Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono, mengatakan tanda tangan Bupati yang beredar itu asli. Namun, ketika ditanya yang terkait tanda tangan pemecatan 7 anggota BPD Desa Ragung, Kecamatan Pengarengan, Kabupaten Sampang, Wabub tidak mengetahui pasti proses dari pemecatan itu. “Kalau tanda tangan Bupati asli lah, coba langsung ke kabag hukum, karena di sana yang lebih tau,” tegasnya.
Tapi sayang ketika hendak di konfirmasi Juwaini, Kabag Hukum Pemkab Sampang tidak berada di ruang kerjanya, tak hanya itu, dua nomer seluler yang biasa digunakan aktif namun hanya dibaca tanpa dibalas. [lis]
