Tari Remo Arek Surabaya Pecahkan Rekor MURI

Sebanyak 2.225 penari unjuk kebolehan Tari Remo Monalipata di sepanjang Jalan Pemuda Surabaya, Minggu (22/11).

Sebanyak 2.225 penari unjuk kebolehan Tari Remo Monalipata di sepanjang Jalan Pemuda Surabaya, Minggu (22/11).

Surabaya, Bhirawa
Tari Remo sebagai tari tradisional Surabaya Minggu (22/11), ditampilkan secara bersama-sama oleh 2.225 penari yang berasal dari siswa SD, SMP, SMA, dan Paguyupan Tari yang dilatih oleh Padepokan Remo di Kampung Ilmu.
Tari Remo Monalipata yang dilakukan arek-arek Surabaya ini memenuhi sepanjang Jalan Pemuda Surabaya, sebagai bagian dari Gelaran Surabaya Festival 2015 hari ketiga yang digagas oleh Universitas Ciputra Surabaya. Selain untuk memperingati Hari Pahlawan, tarian massal ini untuk memecahkan MURI, sekaligus untuk melestarikan dan mengenalkan tarian tradisional asli Surabaya.
Kepala Program Studi International Hospitality and Tourism Business Universitas Ciputra Surabaya, Agoes Tinus Lis Indrianto mengatakan  menanamkan kecintaan terhadap budaya idealnya memang dimulai sejak masih usia anak-anak, sehingga budaya itu akan melekat. “Karena cinta dan sudah melekat, dengan sendirinya budaya itu akan terjaga kelestariannya,” lanjut Agoes.
Para penari Remo cilik ini menarikan tarian Remo genre munali fatah, genre durasi terlama dalam ranah macam -macam tari Remo. Mereka menari dengan luwes dan mengundang aplaus masyarakat Kota Surabaya
Pembina Padepokan Seni Budaya Wardhani Musban Ali mencatat jumlah penari Remo mencapai 2.225 orang. “Mudah-mudahan bisa memecahkan rekor MURI. yang penting juga ikut ambil bagian dalam melestarikan tarian asli Surabaya,” katanya. [geh]

Tags: