Situbondo, Bhirawa
Sehari pasca kejadian tenggelamnya KM Harmoni, Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai mengerahkan Kapal Nasional (KN) 225 dari Surabaya. Ini dilakukan Basarnas, guna mencari 8 orang nelayan Kabupaten Situbondo yang masih hilang akibat akibat dihantam ombak besar di perairan Paiton Probolinggo. Saat kejadian, KM Slerek Harmonis ditumpangi 17 orang nelayan asal Desa Pesisir, Kecamatan Besuki. Dikabarkan, terjangan ombak saat kejadian setinggi 3 meter lebih.
Selain mengerahkan KN 225, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo juga menambah dua armada perahu karet. Ini dilakukan untuk mempermudah proses pencarian nelayan yang hilang. Selanjutnya tiga tim, yakni SAR gabungan yang menggunakan KN 225 serta dua armada perahu karet bersama para perahu nelayan, melakukan upaya pencarian dengan menyisir sepanjang Pantai Besuki hingga ke Selat Madura.
Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan membuahkan hasil. Pada Rabu (25/2) sekitar pukul 12.30, seorang nelayan ditemukan dalam kondisi selamat. Ia bernama Wasil alias Pak Sugianto. Korban ditemukan oleh nelayan lain yang sedang melaut di Perairan Besuki Situbondo. “Kondisi korban sempat terombang-ambing di tengah laut dan dia mampu bertahan sekitar 36 jam. Korban hanya menggunakan papan kecil sepanjang 60 X 60 cm. Saat ditemukan, ujar saksi, kondisi korban masih syok dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Besuki,” kata Kepala BPBD Kabupaten Situbondo Zainul Arifin kepada wartawan, Rabu (25/2).
Dengan ditemukannya 1 korban yang sebelumnya dinyatakan hilang, hingga kini sudah 10 nelayan penumpang KM Slerek Harmonis yang ditemukan selamat. Masih tersisa 7 orang nelayan yang hilang dan terus dilakukan pencarian.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Slerek Harmonis yang ditumpangi 17 nelayan itu berangkat mencari ikan sejak, Senin (23/2) sore. Pada malam hari turun hujan deras disertai angin kencang menghantam perahu itu hingga terbalik dan tenggelam. Para nelayan terombang ambing di perairan Paiton atau sebelah utara PLTU Paiton. Sebanyak dua nelayan diselamatkan nelayan lainnya pada Senin (23/2) malam dan tujuh nelayan lainnya diselamatkan nelayan pada Selasa (24/2) pagi. Rabu (25/2) satu nelayan berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Zainul Arifin menambahkan, hingga hari kedua tim SAR gabungan antara petugas Pusdalops BPBD Situbondo, Basarnas, Tagana, Satpolair dan Satpol PP hanya menemukan satu orang nelayan. ” Untuk memudahkan koordinasi BPBD Situbondo mendirikan posko di Pesisir Pantai Desa Pesisir, Kecamatan Besuki,”pungkasnya. [awi]