Terkena Penyakit Abes Colli, Wuliyono Butuh Bantuan Dermawan

Wuliyono yang tubuhnya semakin kurus sedang ditunggui istrinya Kalimah. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah terkena penyakit Abes Colli atau bisul bernanah, Wuliyono (48) warga RT 1/RW 1, Desa Tambak Kemerakan, Kec Krian, terkulai lemas dengan kondisi sangat memperhatinkan. Ayah empat anak ini hanya bisa berbaring di tempat tidur sambil menunggu uluran tangan para dermawan.
Wuliyono kelahiran 3 Maret 1969 ini terkena diagnosa abses colli atau bisul bernanah di bagian rahang kanannya sejak tiga bulan yang lalu. Hingga kini hanya bisa berbaring ditemani sang istri tercinta Kalimah, bersama dua anaknya yang masih kecil-kecil.  Istrinya hanya bisa mengganti popok dan perban pada penyakit yang di deritanya.
Menurut Kalimah, saat ditemui Senin (6/11) kemarinmengaku sebelum penyakit suaminya semakin membesar, suaminya merasakan sakit dibagian rahang kanan dengan tumbuh benjolan. Dalam hitungan hari, benjolan itu semakin membesar dan mengeluarkan nanah/cairan hingga menjalar ke bagian leher dan dada.
Dengan kondisi ini, dirinya dengan dibantu warga dan aparat desa setempat membawanya ke RSUD Sidoarjo untuk dilakukan operasi. ”Namun, setelah dioperasi, penyakit suami saya hingga kini belum juga sembuh, melainkan semakin bertambah parah dan mempengaruhi ke tumbuhnya semakin kurus kering,” ungkap Kalimah.
Semakin hari kondisinya yang terus menurun, Kalimah mengaku sangat membutuhkan bantuan para dermawan untuk pengobatan suaminya. Karena suaminya yang pekerjaan sehari-harinya sebagai tukang becak adalah tulang punggung keluarga. Selain itu, rumah yang ditempati saat ini juga sangat memperhatinkan, kondisinya sudah mulai rusak dan bocor jika hujan tiba.
Sementara itu, Kades Tambak Kemerakan, Muhammad Hadi mengatakan, kalau pihak desa telah memberikan sejumlah fasilitas kesehatan, hingga kebutuhan hidup bagi keluarganya. Selain itu, pihak desa juga berencana akan membangunkan rumah secara gratis untuk Wuliyono karena rumah yang di tempatinya saat ini adalah tanah sewa Rp750 ribu per tahunnya. ”Jadi kami atas nama desa terus akan mengupayakan agar penderitaan yang dialami Wuliyono dan keluarganya bisa semakin membaik,” jelas Muhammad Hadi. [ach]

Tags: