Surabaya,Bhirawa.
Terbentur peraturan yang ribet terminal modern Teluk Lamong masih belum bisa beroperasi secara penuh sejak diresmikan penggunannya oleh PT Pelindo III pada 12 Nopember lalu. Kahumas PT Pelindo III Edi Priyamto ketika memaparkan, menurutnya apa yang dialami oleh pelabuhan modern ini memang karena peraturan yang ada bukan karena hal lain,
“Kita kan mengikuti tata aturan yang ada,” ungkapnya Dijelaskan apa yang dialami oleh Teluk Lamong sampai saat ini masih velum bisa operasional meskipun sudah diresmikan sehingga beberapa kapal yang ingin masuk dan memanfaatkan jasanya harus tertunda. Sambil menunggu izin operasional dan konsesinya. Sampai kapan ini akan berlangsung, sangat diharapkan pada 2015 dimana Indonesia sudah memasuki Masyarakat Ekonomi Asean 2015 ( MEA 2015), termasuk konsesinya diharapkan juga akan sudah rampung semua.
Ketika ditanya apkah ini merupakan aturan internasional, dijawab Edi adalah aturan domestik. Internal Indonesia, Sandungan lain yang akan menghambat adalah Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) area lokasi pipa gas terhambat oleh pembongkaran pipa gas Codeco, sedang untuk pendaamannya tidak ada masalah semua sudah berjalan lancar. Sementara itu menteri perhubungan Ignatius Jonan yang ditemui disela sela kunjungan ke terminal modern Teluk Lamong mengatakan, bahwa aturan di Indonesia memang masih seperti itu. adanya jadi ia minta agar ditaati saja sesuai aturan karena pada akhirnya akan selesai juga.
Ditegaskan bahwa aturan dan perizinan untuk pelabuhan memang agak letat karena menyangkut berbagai aspek terutama keselamatan, makanya sebaiknya diikuti saja biar berjalan baik sebagaimana mestinya. Disingggung soal pipa codeco yang dianggapnya mengganggu Luar Pelayaran Barat Surabaya (ApBS), Jonan juga mengatakan tidak usah terlalu repot dengan Codeco. Karena dari dulu seperti itu, [ma]
Keterangan Foto : Menteri-Perhubungan-Ignatius-Yonan-telpon-saat-mengunjungi-Teluk-Lamong, kemarin. [ma/bhirawa]
