Tertarik Wayang Kulit dari Visual Wayang Eklektik

Vania Anjani

Vania Anjani
Menjadi mahasiswa terakhir, membuat Vania Anjani harus mencari sesuatu yang berbeda dari skripsi yang akan diangkat. Visual Wayang Kulit Eklektik jadi objek analisisnya untuk membuat skripsi. Mahasiswi Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen (UK) Petra ini menceritakan, mulanya ia mengikuti akun sosial media instagram milik Is Yuniarto yang merupakan seniman wayang eklektik.
“Apa yang dia (Is Yuniarto) buat itu unik sekali. Saya baru pertama kali lihat yang seperti itu. Jadi saya kira itu menarik untuk dianalisa,”ungkap dia. Apalagi, kata dia, pengetahuannya tentang wayang kulit sebelumnya sangat sedikit. Tapi, dengan objek wayang kulit eklektik yang dianalisa ia menilai jika wayang kulit menarik untuk dipelajari. Terlebih, dari sejarah dan perannya wayang sudah ada sejak abad 11 setelah masehi. Yang mana, dijadikan media hiburan, seni, propaganda politik juga keagamaan.
“Wayang itu sering dianggap ketinggalan jaman sehingga generasi muda banyak yang kurang tertarik, tapi sekarang banyak penggiat wayang yang membawa karya wayang ke arah kontemporer, seperti contohnya wayang listrik, wayang hiphop, dan wayang eklektik karya Is Yuniarto,” ujar dia.
Dikatakan Vania, ia sempat mengalami kesulitan saat membedah elemen-elemen visual dari tiap karakter wayang milik Ananta Yudha. Akan tetapi, ia berhasil menuntaskan tugas akhirnya dan meraih predikat wisudawan berprestasi dalam wisuda UK Petra ke-75, Sabtu (2/3/2019).
“Saya membedah Wayang Ananta Yudha yang dimaknai sebagai bentuk visual campuran unsur pop culture dalam film Avengers : Infinity war dengan karakteristik wayang tradisional nusantara,” urainya. Lebih lanjut, untuk visualisasi karakteristik Wayang Ananta Yudha sendiri menggunakan percampuran antara unsur-unsur masa lalu dan masa kini.
“Skripsi ini bertujuan untuk memaknai bentuk visualisasi dan fenomena munculnya wayang eklektik tersebut, menggunakan metode analisis data kualitatif dan semiologi Barthes. Teori-teori yang digunakan meliputi budaya visual, pop culture, eklektik, dan komodifikasi,” ungkap sulung dari tiga bersaudara ini. Penelitian Vania tersbut berhasil mengantarkannya mengikuti pengukuhan wisuda bersama 610 lulusan lainnya yang dipimpin Rektor Universitas Kristen Petra. [ina]

Tags: