Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Naik 5,51 Persen

Foto Ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Ekonomi Jatim Triwulan I-2019 terhadap Triwulan I-2018 tumbuh 5,51 persen (year on year). Untuk perekonomian Jatim Triwulan I – 2019 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 561,55 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 396,47 triliun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Jatim Triwulan I 2019 yang sebagai tertinggi sejak 2016. Terlihat pada years on years pada triwulan I 2018, pertumbuhan ekonomi Jatim ada poin 5,42 persen. Sedangkan pada triwulan I 2017 hanya tercatat sebesar 5,27 persen.
“Angka 5,51 persen ini, jika dilihat dari tahun terakhir yaitu tahun 2019, adalah angka terbesar,” kata Teguh, kemarin
Dijelaskannya, sektor pendongkrak naiknya perekonomian Jatim didorong tiga sektor, usaha kesehatan yang mencapai 7,86 persen, industri 7,28 persen, dan penyediaan makan serta minuman sebesar 6,87 persen.
“Sebenarnya cuaca ekstream hingga menyebabkan banjir di awal tahun, menjadi pemicu pertumbuhan lapangan usaha jasa kesehatan di kuartal I,” ujarnya.
Sementara untuk industri, pertumbuhan masih didominasi oleh perusahaan pengolahan seperti makanan-minuman, tekstil, dan percetakan. Momen lebaran dan pemilu tampaknya mendorong tumbuhnya tiga industri tersebut di Jatim. “Kalau kita lihat years on years dibanding tahun lalu, pertumbuhan terbagus di tiga jasa itu,” katanya.
Kendati tumbuh cukup bagus di years on years, menurut Teguh, pertumbuhan ekonomi dilihat dari kuartal to kuartal nampak tidak begitu menggembirakan. Dari kuartal IV 2018 ke kuartal I 2019 pertumbuhan ekonomi tipis di poin 0,13 persen. Tidak lebih tinggi dibanding dari kuartal IV 2017 ke kuartal I 2018 yang mampu 0,26 persen.
Begitu pun dari kuartal IV 2016 ke kuartal I 2017 yang menyentuh 0,59 persen. “Triwulan IV 2018 ke triwulan I 2019 ada kenaikan 0,13 persen, atau dari Rp 395,96 trilliun menjadi Rp 396,47 trilliun,” papar Teguh.
Sementara untuk pendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jatim Triwulan I-2019 tumbuh 0,13 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Kondisi ini terutama didukung oleh kinerja Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 14,81 persen.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan akibat panen raya komoditas padi dan jagung pada triwulan ini. “Kemudian pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang tumbuh 1,41 persen, dan jasa keuangan 1,83 persen,” tandasnya. [rac]

Tags: