Tiga Daerah di Jatim Disinyalir Basis ISIS

isis-di-sukoharjo-800x491Surabaya, Bhirawa
Sekretaris PW NU Jatim, Achmad Muzakki menegaskan ada daerah di Jatim yang patut diwaspadai sebagai daerah basis pengikut kelompok ISIS (Islamic State Iraq and Syria) . Tiga daerah tersebut antara lain Lamongan, Ngawi dan Malang.
Saat ditemui disela-sela diskusi tentang ISIS yang digelar oleh Ikatan Sarjana Nadlatul Ulama(ISNU) Jatim di Surabaya, Minggu (10/8), Muzakki mengatakan khusus di Lamongan perlu ada perhatian khusus atas penyebaran ISIS di Indonesia.
” Di Lamongan di daerah Paciran. Di sana ada keluarga yang keseluruhannya termasuk anak-anaknya berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan ISIS. Disana Remote(pengendali) ISIS ada di Paciran,”kata pria yang juga salah satu dekan di UIN.
Muzakki mengatakan Paciran menjadi pintu masuk ISIS cukup beralasan karena disana terdapat pelabuhan tradisional yang semua saja bisa masuk melalui pelabuhan.
“Bisa saja menjadi TKI atau nelayan yang penting bisa menyebarkan faham ISIS.Rata-rata yang masuk lewat Lamongan merupakan jaringan teroris Poso,”lanjutnya.
Sedangkan daerah Ngawi dan Malang,lanjut Muzakki karena di dua daerah tersebut merupakan pintu masuk kelompok teroris Solo untuk masuk ke Jatim.
“Di Ngawi dan Malang kelompoknya dekat denga kelompok Abu Bakar Baasyir,”sambungnya.
Muzakki berharap sebagai antisipasi penyebaran ISIS, pemerintah menghidupkan kembali sistem intelijenĀ  khususnya pemberdayaan intelijen di masyarakat”Masyarakat harus digandeng untuk antisipasi ISIS,”pungkasnya.
Terima Laporan
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur baru-baru ini mendeteksiĀ  keberadaan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Lamongan. Informasi ini didapati unit intelijen Kejati dari Kejaksaan Negeri (Kejari) lamongan.
Disinggung terkait lokasi temuan adanya ISIS di Lamongan, Asisten Intelijen (Asintel) Kejati Jatim Andi Herman enggan menjelaskan letak pastinya. Namun, dari data yang diperolehnya menyebutkan bahwa jaringan ISIS yang berada di Lamongan itu, melibatkan satu keluarga yang semuanya bergabung dengan ISIS.
“Informasi itu baru saya dapati dari tim intelijen Kejari setempat. Dimana satu keluarga yang berjumlah tujuh orang merupakan pengikut dari jaringan ISIS,” terang Andi kepada wartawan, Minggu (10/8).
Menurut Andi, informasi yang didapat dari Kejari Lamongan itu, akan diverifikasi oleh dirinya. Sebab, keberadaan jaringan ISIS di wilayah Jawa Timur berpindah-pindah, sehingga membuat para aparat penegak hukum dan tokoh-tokoh agama harus mendeteksi setiap perpindahan dari mereka. “Memang, informasi itu belum saya verifikasi kepada Kejari Lamongan. Namun, kami tetap memantau setiap temuan dari Kejari-kejari se Jatim,” kata Andi.
Pria berdarah BugisĀ  ini menambahkan, Kejati Jatim selalu memantau perkembangan pencarian jaringan ISIS oleh Kejari se Jawa Timur. Tak lupa juga, Pihaknya menekankan pada intelijen Kejari agar mengumpulkan data-data yang valid mengenai jaringan ISIS yang selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sementara dari informasi yang diterima, Andi mengatakan bahwa satu keluarga yang berada di Lamongan ini, pernah pergi ke Syria. Sekembalinya dari Syria, satu keluarga ini kemudian ikut dalam kelompok radikal yakni ISIS.
“Dari informasinya, satu keluarga yang berjumlah tujuh orang ini, pernah berangkat ke Syria dan kemudian bergabung dengan jaringan ISIS,” terang Andi.
Masih kata Andi, pihaknya memerintahkan Kejari Lamongan untuk lebih intens mengorek kebenaran jaringan ISIS di Lamongan. Terlebih lagi, Kejari setempat harus mengumpulkan data dari tujuh orang yang diduga mengikuti jaringan ISIS.
“Puldata untuk menguak kebenaran tujuh orang yang mengikuti jaringan ISIS ini, harus dilakukan oleh intelijen Kejari Lamongan,” tegasnya.
Lanjutnya, kegiatan puldata perlu dilakukan mengingat kelompok dan jaringan ISIS berpindah-pindah. Sebelumnya, kelompok ini sempat terdeteksi menggelar aktivitas di Dusun Sempu-Gading Kulon, Kecamatan Dau, Malang. Dan berencana akan menggelar kegiatan di Kecamatan Kedongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
“Kejaksaan akan tetap berkoordinasi dengan intelijen kepolisian, TNI, dan dan Kesbangpol Pemprov Jawa Timur,” tandas Andi Herman.
Sebelumnya, Edi Darwanto (37)seorang nelayan warga Lingkungan Gowa, Keluraha Blimbing, Kecamatan Paciran Lamongan. Diamankan Polres Lamongan di Pelabuhan perikanan Kecamatan Brondong, Lamongan. Setelah dilakukan penggeledahan di rumahnya, Polisi menemukan bendera ISIS yang tersimpan di almari.
Selain itu, Polisi juga mengamankan 124 buku yang berhubungan dengan terorisme dan juga pamflet ISIS. Saat ini, petugas juga masih mencari lagi seorang anggota terduga teroris berinisial AF yang pada saat penggerebegan berhasil kabur. [cty.bed]

Tags: