Tiga Ruang Kelas SMPN I Mojosari Perlu Perhatian

Kelas RusakMojokerto, Bhirawa
Angin segar yang pernah diterima SMPN I Mojosari, Mojokerto pada Bulan September lalu, jika pengajuan DAK (Dana Alukasi Khusus) telah disetujui dan segera bisa dicairkan untuk rehabilitasi tiga lokal kelas yang atapnya ambruk tujuh  bulan lalu. Ternyata hingga kini belum kunjung cair.
Padahal kondisi tiga ruangan, yakni dua ruang kelas berjajar hadap utara dan satu ruang laboratorium hadap ke barat ini kian lama semakin memprihatinkan, ruruntuhan genteng dan kayu yang ada dalam ruangan kelas masih ada, sebagai bukti jika atap gedung memang runtuh karena dimakan usia tua.
Beruntung saat itu kejadiannya pada malam hari dan pihak sekolah sigap dalam mengatasi masalah ini. Sehingga kegiatan belajar mengajar tak terganggu pagi harinya. Karena tempat belajar siswa dipindahkan ke lokal perpustakan dan ruang laburatorium yang lama.
Ketua Komite SMPN I Mojosari, Ali Maskut saat ditemui Bhirawa Rabu (9/11) kemarin mengakui jika SMPN I Mojosari pada September lalu pernah dipanggil Dinas Pendidikan Kab Mojokerto. Intinya pengajuan rehab kelas yang runtuh melalui DAK telah disetujui pusat dan dananya siap cair, besarannya sekitar Rp218 juta.
”Karena kebutuhanya mendesak panitia pembangunannyapun telah dibentuk. Secara swakelola berarti sekolah yang mengerjakan. Komite sebagai pengawasnya, namun hingga kini belum ada berita DAK itu cair atau belum. Jika hingga kini belum ada perbaikan lokal itu. Berarti dananya belum cair dananya,” kata Ali yang mantan anggota DPRD Kab Mojokerto ini. [min]

Tags: