Tim LPMP Jatim Monev Pelaksanaan ANBK

Tim LPMP Jatim Monev pelaksanaan ANBK. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Probolinggo sedang mengikuti ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer mulai 15 hingga 18 Nopember 2021. ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah.
ANBK hari pertama pada Rabu (17/11) kemarin, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo mendampingi Tim LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Provinsi Jawa Timur melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke sejumlah lembaga sekolah di Kabupaten Probolinggo.
Tim LPMP Provinsi Jawa Timur dipimpin Anis Aminudin ini melakukan Monev pada delapan lembaga SDN dan empat lembaga swasta. Salah satunya SDN Banyuanyar Kidul yang dipimpin oleh Sarwo Edy Wibowo.
“ANBK ini pertama kalinya dan masih dalam tahap uji coba. Maka perlu dukungan, kerjasama dan persiapan yang matang terkait dengan semua perangkat,” kata Kasi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar Like Lidyawati.
Menurut Like, Monev ini dilakukan dengan harapan agar di daerah dapat berlangsung uji coba pemetaan mutu pendidikan melalui penyelenggaraan ANBK dengan sistem Daring. Dari pemantauan tak ada kendala yang ditemui baik itu dari server maupun dari siswa. Semuanya berjalan lancar mulai dari sesi 1 sampai berlanjut dengan sesi 2. Upaya sekolah sangat maksimal sampai disediakan dua genset untuk antisipasi manakala ada listrik padam.
Sementara itu, Anis Aminudin kagum melihat upaya maksimal dan kekompakan yang sudah dibangun SDN Banyuanyar Kidul, Kecamatan Banyuanyar, ini demi kesuksesan para siswa mengikuti ANBK.
“Data yang didapat sangat valid karena didukung dengan lembar instrumen yang diberikan pada masing – masing lembaga sasaran, pelaksanaan ANBK berjalan dengan baik dan lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, dilaksankannya ANBK untuk mengetahui sekaligus melakukan pemetaan mutu pendidikan di lembaga sekolah. Tolok ukurnya guru, murid, serta dari lingkungan sekolah itu sendiri..
Menurut Fathur, dari kegiatan itu nantinya diharapkan kabupaten Probolinggo bisa masuk 10 besar di Jawa Timur, karena dari segi fasilitas sudah sangat memadai sekalipun ini baru kegiatan pertama kalinya. Kemungkinan ada reward dari Kemendikbud.
“Sehingga bisa memotivasi para siswa serta pihak sekolah untuk lebih baik, terlebih agenda ini digelar dengan persiapan yang sangat serius dari semua sekolah. Kami harap para guru betul – betul siap. ANBK bukan untuk mencari atau melihat para siswa yang akan diluluskan semata. Tapi lebih kepada pemetaan mutu itu sendiri,” lanjutnya.
Pihak sekolah tak bisa menyiapkan sebelumnya para siswa yang akan mengikuti ANBK. Mengingat para peserta diacak melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Contoh sekolah ini sudah menyiapkan 30 anak, ternyata yang ditunjuk oleh pusat berbeda dari yang disiapkan.
Sehingga akan benar – benar diketahui sejauh mana kesiapan dari sekolah untuk melakukan ANBK. Hal ini juga akan berdampak pada pemetaan yang akan dilakukan Diknas kabupaten Probolinggo kedepan. Khususnya terkait mutu pendidikan yang ada di sekolah. [wap]

Rate this article!
Tags: