Tim polo air Jatim terus berambisi untuk meraih medali PON XIX Jabar. ist
Surabaya, Bhirawa
Hasil buruk yang dicapai tim polo air Jatim dengan menempati peringkat enam di ajang Pra PON, membuat KONI Jatim memutuskan untuk tidak memberangkatkan polo air ke PON XIX Jabar 2016.
Namun para atlet, pelatih dan pengurus polo air Jatim tetap nekad bertanding di PON walaupun dengan biaya mandiri. Bahkan Pelatih Bimo Aji Pancawardani optimistis bisa merebut medali perunggu.
Modal yang digenggam Dimas Satrio, M dan kawan-kawan adalah keberhasilan mereka menempati peringkat ketiga di ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Polo Air u-19, di Seruni Aquativ Stadium, Bogor. 31 Mei – 3 Juni 2016 lalu. Tak hanya itu tiga atlet diantaranya Dimas Satrio, M. Ulil Absor dan M. Dandi Setiawan dan 1 pelatih Bimo AP berhasil masuk dalam skuad pelatnas junior.
Pelatih Bimo mengaku senang karena KONI Jatim memberikan lampu hijau kepada anak asuhnya untuk berlaga di PON walaupun dengan biaya sendiri. “Sekarang kita fokus untuk berbenah dan berupaya meraih medali PON untuk Kontingen Jatim,” katanya, Selasa (23/8).
Mantan atlet pelatnas era 80an ini mengaku tidak kecewa dengan keputusan KONI yang tidak memberangkatkan timnya ke PON.
“Saya tidak apa-apa, malah saya dan atlet ini semangat untuk berusaha memberikan yang lebih baik lagi. Kita juga ikut dengan biaya sendiri agar kita juga tidak disanksi karena kita sudah mendapat tiket di Pra-PON lalu,” katanya.
Seperti diketahui, dalam turnamen Pra-PON tersebut, sebanyak 10 tim menjadi peserta yang memperebutkan enam tiket ke PON 2016. Provinsi peserta kompetisi ini adalah Sumut, Jambi, Riau, Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar), DKI, Yogyakarta, Jatim, dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sedangkan Sebanyak enam tim yang lolos ke PON 2016 adalah DKI, Sumsel, Jambi, Sumbar, Jatim, dan Yogyakarta. Jabar sebagai tuan rumah juga lolos ke PON dengan mendapatkan jatah tuan rumah. Jadi, sebanyak tujuh tim putra bakal bersaing di PON tahun depan. [wwn]
