Tingkatkan Investasi di Surabaya, PMPTSA Gali Potensi Setiap Wilayah

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Atap Eko Agus Supiadi ketika membuka sarasehan, Selasa (31/10). [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Selama lima tahun terakhir perekonomian Kota Surabaya mampu tumbuh rata-rata di atas 6 persen. Bahkan, angka pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan nasional.
Perekonomian Surabaya berpeluang untuk terus berkembang pesat karena ditopang oleh tingkat konsumsi yang tinggi dan kegiatan perdagangan luar negeri terus meningkat.
Sektor potensial berada pada sektor perdagangan, hotel, restoran, dan apartemen yakni sebesar 43,7 persen terhadap pembentukan PDB. Sektor pengangkutan dan komunikasi, industri pengolahan serta konstruksi juga memiliki peran penting dalam pertumbuhan perekonomian di Surabaya. Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Surabaya cenderung bergeser ke sektor perdagangan dan jasa.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Atap (PMPTSA) Eko Agus Supiadi Sapoetra pada acara sarasehan dengan tema Meningkatkan Koordinasi Promosi Investasi Guna Memantapkan Surabaya sebagai Kota Perdagangan dan Jasa Berkelas Dunia di Hotel JW Marriott, Selasa (31/10).
Pihaknya berharap pada 2018 nanti banyak investor yang berinvestasi di Surabaya. Sebab, menurutnya investasi merupakan salah satu pendongkrak perekonomian di Surabaya.  ”Jika semakin banyak investor berinvestasi di Surabaya, maka kesejahteraan masyarakat Surabaya akan meningkat. Dengan begitu lapangan pekerjaan juga akan semakin banyak,” terangnya.
Konsolidasi ini dilakukan, lanjut Eko untuk mengetahui potensi dan kendala-kendala di setiap wilayah Surabaya. Untuk mengetahui hal itu, PMPTSA mengundang seluruh camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang fokus pada perizinan.
“Dengan demikian akan didapat peta investasi di setiap wilayah, nanti kita akan rangkum semua laporan dari setiap wilayah. Kemudian, kita tawarkan ke para investor. Mulai dari potensi Sumber Daya Manusia (SDM), wilayah, dan UKM di setiap wilayah,” tukasnya.
Menurut Eko, investasi masuk menunjukkan tren yang semakin meningkat, disertai dengan semakin besarnya peran PMA dalam menggerakkan perekonomian di Surabaya. Tingginya kepercayaan investor tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Surabaya memiliki prospek yang cerah di masa mendatang.
“Investor asing lebih tertarik melakukan investasi di sektor industri dan makanan, perdagangan besar, penyediaan akomodasi, telekomunikasi dan jasa untuk gudang. Sedangkan investor domestik kawasan Surabaya Selatan sebagai daerah utama tujuan investasi. Hal ini dilakukan karena berkaitan dengan perkembangan sektor konstruksi dan gedung yang sangat pesat,” ujarnya.
Eko sangat optimistis investasi Kota Surabaya tahun mendatang akan meningkat. Itu dikarenakan Pemkot Surabaya sangat serius menggarap hal ini. Salah satunya adalah dengan membangun infrastruktur sampai pelayanan perizinan usaha yang efektif dan efisien.
”Agar transportasi barang berjalan lancar, Pemkot telah membangun MERR dan frontage. Di bidang perizinan pemkot juga membangun perizinan online seperti Surabaya Single Windows (SSW). Ini menunjukkan kalau Kota Surabaya sangat siap mendukung kebutuhan investor. Targetnya adalah investasi di Surabaya terus meningkat,” imbuhnya.
Eko Agus Supiadi juga mengatakan bahwa target investasi pada 2017 adalah sekitar Rp 34 triliun dan diharapkannya dengan adanya pemetaan setiap wilayah di Surabaya target investasi bisa naik antara Rp 37 triliun sampai Rp 40 triliun.
”Saat ini target kita sudah tercapai Rp 32 triliun pada September,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KADIN Surabaya Jamhadi menyambut baik langkah yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Atap Kota Surabaya. Di menilai melalui kegiatan seperti ini sebagai langkah tepat untuk menggaet investor.
Jamhadi berharap informasi yang disampaikan nanti bisa menjadi informasi penting bagi calon investor. Sehingga, mereka tidak merasa rugi untuk berinvestasi di Surabaya. [dre]

Tags: