Tingkatkan Literasi Masyarakat

Semakin cepatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi khususnya internet merupakan tantangan sekaligus peluang bagi bangsa dan negeri ini dalam mewujudkan pengkualitasan masyarakat, khususnya kemampuan atau pengkualitasan literasi. Semua itu, mesti tersadari dan urgen tersikapi, pasalnya disrupsi teknologi informasi tidak dapat dihindari. Sehingga, bangsa atau masyarakat meski cerdas berliterasi di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang ada agar masyarakat tidak menjadi robot-robot teknologi yang ada.

Itu artinya, literasi merupakan bagian yang sangat esensi bagi kemajuan bangsa dan kemajuan individu. Terlebih, Sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sangat diperlukan jelang Indonesia Emas pada tahun 2045. Ada tiga aspek yang harus dipenuhi untuk mewujudkan SDM mumpuni, yaitu literasi dasar, karakter, dan kompetensi. Untuk itu, seluruh bangsa menyepakati bahwa budaya literasi dapat mengantarkan sebuah negara menjadi berperadaban. Budaya literasi semakian strategis dalam menjawab permasalahan bangsa. Masyarakat literat sangat berkorelasi dengan kualitas manusia itu sendiri. Sehingga dipandang perlu mewujudkan ekosistem kolektif masyarakat berpengetahuan.

Berdasarkan Indeks Literasi Digital Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Katadata Insight Center (KIC) pada 2021, indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,49. Angka tersebut menempatkan Indonesia dalam kategori sedang, dengan skor indeks 0 sampai 5. Mengacu laporan dari McKinsey pada 2019, diperkirakan pada 2030 akan ada sekitar 23 juta pekerjaan yang tergeser oleh otomatisasi. Sedangkan, Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), tingkat literasi Indonesia perlu terus ditingkatkan karena saat ini masih menempati peringkat ke-62 dari 70 negara, (Kompas, 13/9/2022).

Kondisi tersebut, tentu menjadi tantangan kita bersama dan salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan akses terhadap sumber bacaan berkualitas. Untuk itu, logis jika pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan perlu terus mengawal peta jalan pembudayan literasi nasional. Langkah awal peningkatan kualitas SDM salah satunya dengan mendorong kebiasaan membaca buku, terutama untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang berkualitas.

Masyhud
Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Malang.

Rate this article!
Tags: