Tingkatkan Pendapatan Warga melalui Olah Kotoran Sapi Jadi Lahan Produksi

Wakil Bupati Bojonegoro saat beri sambutan dalam acara peresmian Rumah Produksi Cacing di SPR Mega Jaya Dusun Ngantru Desa Sekaran Kecamata Kasiman.

Bojonegoro, Bhirawa
Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) Pemprov Jatim bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menciptakan Rumah Produksi Cacing di SPR Mega Jaya Dusun Ngantru, Desa Sekaran, Kecamata Kasiman, Bojonegoro.
Dosen UINSA dan pengelola program, Muhammad Firman Mauluddin mengungkapkan program rumah produksi cacing tersebut bermula dari pemanfaatan kotoran sapi yang ada di Kasiman, agar lebih bernilai.
“Sejak awal program tersebut sangat memperoleh reapon dan dukungan yang baik dari warga sekitar, khususnya ibu-ibu yang sangat antusias untuk ikut mengolah kotoran sapi sebagai lahan produksi cacing,” terangnya, Kamis (30/5).
Firman menambahkan semula pihaknya mencoba mengolah kotoran sapi agar lebih bermanfaat seperti, mengolahnya menjadi pupuk organik, bio gas dan yang terakhir produksi cacing, sehingga kotoran yang ada tidak menimbulkan aroma tidak sedap, dengan mengolahnya sedemikian rupa.
Sementara Rumah Produksi Cacing di SPR Mega Jaya yang diresmikan Wakil Bupati Bojonegoro ini sudah memulai usaha peternakan cacing sejak satu tahun lalu, berawal dari program penelitian balitbang pemprov dibawah pimpinan Kepalada Badan Penelitian dan Pengembangan Pemprov Jatim, Agus Wahyudi SH, M.Si dan Kepala Bidang Penelitian Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Drs Dwi Lando M.Si sehingga penelitian sebagai salah satu cara untuk mengentas kemiskinan.
“Judul penelitian ini adalah model peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan dan pendampingan berbasis kotoran ternak sapi sebagai lahan bisnis. Jadi penelitian ini bekerjasama antara balitbang Pemprov Jatim dengan UINSA Surabaya,” ujarnya.
Dalam penelitian tersebut menghasilkan berbagai macam produk yaitu cacing basah, cacing kering, casting atau kotoran cacing yang bisa dijadikan pupuk, vermin kompos. Dan tahun ini hasilnya yaitu bisa membuat obat-obatan dari cacing. “Sehingga Masyarakat di Dusun Ngantru bisa meningkatkan pendapatanya melalui produk tersebut, bahkan nilai rupiah yang diperolehnya cukup dirasakan oleh masyarakat setempat,” jelas Firman.
Sementara ada berbagai cara untuk menekan angka kemiskinan diantaranya dengan cara pengentasan seperti program ini. Media budidaya ini melalui dari kotoran ternak yg melimpah banyak dan dimanfaatkan menjadi media pembudidayaan Cacing Lubricus.
“Contoh sederhanaya saja yaitu masyarakat setempat dalam sehari-harinya bisa menjual cacing basah ke tempat tempat pemancingan daerah bojonegoro,” katanya.
Wakil Bupati Bojonegoro, Drs Budi Irawanto MPd mengaku bangga kepada tim penyusun program tersebut, khususnya warga Dusun Ngantru Desa Sekaran Kecamata Kasiman.
“Adanya budidaya ini diharapkan setelah dapat berjalan dengan baik dan berhasil, sistem pemasarannya pun harus diperhatikan, sehingga dapat menjadi aset desa dan meningkatkan kesejahteraan warga,” pungkasnya.
Setelah sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat kepada pihak pelaksana program tersebut langsung oleh Kepala Balitbang Pemorov Jatim dan Wakil Bupati Bojonegoro.
Sebagai penutup rangkaian peresmian Rumah Produksi Cacing, dilaksanakan pemotongan Pita Rumah Produksi Cacing oleh Wakil Bupati Bojonegoro. Selanjutnya Wakil Bupati Bojonegoro dan Kepala Balitbang Pemprov Jatim menandatangi Prasasti serta meninjau langsung ternak sapi Australia dan budidaya cacing diikuti kepala dinas terkait dan warga sekitar.
Sedangkan turut hadir dalam peresmian tersebut, perwakilan Balitbang Pemprov Jatim, sejumlah kepada OPD di lingkungan pemkab Bojonegoro diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perdagangan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, perangakat desa dan warga setempat. [riq]

Tags: