Tips dan Metode Awal dalam Mencari Ilmu

JUDUL : Adab di Atas Ilmu 3 Jalan Keberkahan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
PENULIS : Imam Az-Zarnuji
PENERJEMAH : Aldi Hidayat
PENERBIT : Diva Press
CETAKAN : Pertama, September 2022
TEBAL : 120 halaman
ISBN : 978-623-293-730-7
Peresensi : Iwanus Surur, Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Jika diibaratkan, adab sama halnya dengan titik sentral-paling utama-dalam menimba ilmu. Dengan adanya adab ilmu akan jauh terasa lebih sempurna. Tanpa adanya adab itu pula ilmu seakan-akan menjadi sesuatu yang tidak berguna lagi. Secara otomatis ilmu tidak bisa diaplikasan dengan baik. Saking pentingnya adab, sang rajanya para wali; Syekh Abdul Qadir al-Jailani pernah menyatakan, “Aku lebih menghargai orang yang beradab daripada orang yang berilmu, iblis lebih tinggi ilmunya dari pada manusia.” Dari pernyataan ini tentu menandaskan bahwa seseorang harus mengutamakan adab dibandingkan ilmu.

Az-Zarnuji banyak sekali melihat realita pelajar yang sangat bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu, manun rasanya mereka tidak memperoleh manfaat dan buah dari ilmu yang sudah didapatnya. Hal itu terjadi karena disebabkan oleh cara atau metode yang mereka gunakan dalam mencari ilmu kurang benar dan nyaris mengabaikan syarat dan ketentuan dalam ilmu itu sendiri. Akibatnya, ilmu yang diperoleh tidak lagi diamalkan dan tidak pula tersebarkan. Dengan demikian hal tersebut adalah sebuah kesalahan dan tidak akan pernah sampai pada tujuannya.

Karena itu, Az-Zarnuji melalui buku Adab di Atas Ilmu 3 Jalan keberkahan dalam Kegiatan Belajar Mengajar mencoba menjelaskan kepada thalabul ilmi (para pencari ilmu) perihal tata cara atau metode belajar yang ia peroleh dari berbagai kitab yang pernah dipelajari serta yang pernah ia dengarkan dari seorang guru yang bijaksana dan ilmunya mempuni sehingga bisa dipertanggung jawabkan alasannya.

Sebuah buku terjemahan dari kitab yang bertajuk: Ta’lim al-Mutaallim Thariq at-Ta’allum (Mengajarkan Cara Belajar kepada Pelajar) memuat berbagai adab dalam mencari ilmu, terkhusus dalam ilmu-ilmu agama. Selain itu buku terjemahan ini juga memuat berbagai tips dan cara praktis untuk menimba ilmu yang melimpah berkah.

Pembahasannya pun sangat begitu spesifik mulai dari hal yang sangat urgen sampai pada hal begitu tampak sepele tetap ia dibahas dalam buku ini. Dengan demikian kita akan bisa mendapatkan sebuah imbalan yaitu ilmu yang bermanfaat dengan catatan apabila para pencari ilmu menerapkan langsung sesuai dengan apa yang telah tersaji dalam buku ini.

Adapun beberapa tips yang sangat mendasar dalam tatakerama mencari ilmu berdasarkan Az-Zarnuji tertuang dalam keseluruhan bab dalam buku ini. Dalam satu bab yang telah saya baca, saya menemukan satu bab yang kiranya cukup penting untuk diterapkan oleh kita. Di dalam bab ini kita diperkenalkan dengan tata cara atau metode memilih ilmu, guru, dan teman belajar. Hal demikian tampak begitu penting untuk diterapkan oleh para pemula dalam mencari ilmu.

Pada poin ini kita sangat begitu diwanti-wanti untuk bisa memilah dan memilih seorang teman dalam bejarar. Sebab teman adalah orang atau patner paling dekat dengan kita. Jika kita bisa memilih teman yang baik maka tidak bisa dipungkiri kita akan mengikuti arus dan pola pikir teman kita, begitu pula sebaliknya. Begitu juga dalam memilih ilmu dalam buku ini Az-Zarnuji menyarankan untuk memilih ilmu yang yang sekiranya bisa dibutuhkan untuk masa depan. Dan jika seandainya kita salah dalam memilih ilmu maka akan berakibat fatal. (Hal.24)

Begitu pula dalam memilih guru. Di sini dalam perihal memilih guru Az-Zarnuji menyarakan kepada kita-para pencari ilmu-untuk memilih guru yang penyabar, paling alim, wara’, dan lebih dewasa. Sebab dengan demikian secara tidak langsung kita akan tersadar beranjak dewasa dengan sendirinya, begitulah tips awal menurut Az-Zarnuji yang harus diterapkan oleh kita. Semoga!

———– *** ————-

Rate this article!
Tags: