TNI AD Rancang Motor Premium Elpiji

Surabaya, Bhirawa????????????????????????????????
Tegas dan gagah berani, itulah yang nampak pada pandangan kita saat mendengar kata tentara atau TNI AD. Namun, siapa sangka dibalik kegagahannya, TNI dapat menciptakan modifikasi sepeda motor bertenaga premium plus gas elpiji.
Bertempat di Markas Komando Resort (Korem) 084/Bhaskara Jaya Surabaya, Rabu (18/3) hasil karya Bidang Peralatan Kodam V/Brawijaya untuk pertama kalinya disosialisasikan. Sepeda motor berteknologi tepat guna atau disebut TTG ini, disosialisasikan di hadapan pimpinan seluruh Komandan Kodim oleh Komandan Korem (Danrem) 084 Kolonel Infantri Muhammad Nur Rahmad.
“Sepeda motor buatan TNI AD ini, atau yang disebut sepeda motor tepat guna, dikhususkan untuk mendukung operasional dan kinerja anggota TNI. Terlebih bagi anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa),” terang Danrem 084 Kolonel Inf Muhammad Nur Rahmad di depan seluruh pimpinan Kodim dibawa komando Korem 084, Rabu (18/3).
Modifikasi motor ini memanfaatkan tabung elpiji ukuran 3 kilogram, yang ditaruh di dalam boks yang biasanya dipakai bersepeda motor untuk menaruh barang di bagian belakang. Peralatan untuk motor ini terbilang umum dan biasa digunakan di rumah. Penyaluran gas ke karburator, memanfaatkan selang yang biasa dipakai untuk sambungan memasak. Ujung selang dengan karburator dipisahkan oleh alat bernama konverter, yang berfungsi untuk menyaring air yang terkandung di dalam gas.
Dijelaskan Danrem, inovasi motor TTG ini salah satu alternatif bagi kendaraan bermotor, terutama ketika kendaraan kehabisan bahan bakar. Dengan adanya inovasi ini, begitu bensin habis, pengendara tinggal mengubah swit dari premium ke gas. Dan letak swit dipasang di bagian setir kendaraan.
“Untuk mengatasi tercampurnya bensin dan gas, saat memakai kendaraan jangan kupa kran bensin ditutup dahulu,” tegas Danrem.
Masalah pengeluaran uang, Danrem menambahkan, teknologi ini terbilang murah dan cukup membantu bagi pengendara, terutama yang menempuh perjalanan jauh dan di kawasan terpencil, yang sulit mengakses BBM. Satu tabung elpiji ukuran 3 kilogram bisa dipakai untuk jarak tempuh sekitar 200 kilometer. Bahkan, satu tabung bisa digunakan untuk Surabaya-Madiun pulang pergi.
“Pengendara tidak perlu kuatir mengeluarkan uang banyak. Sebab teknologi ini sangatlah terjangkau dan murah,” ungkap Kolonel Infantri Muhammad Nur Rahmad.
Nur Rahmad mengatakan, inovasi ini tindaklanjut dari perintah Mabes TNI AD. Kodam V/Brawijaya pertama kali yang berhasil mengembangkannya dan berhasil. “Ini sudah dieksperimentasi sejak tiga bulan lalu dan sudah diujicoba keamanannya. Sementara ini hanya dikembangkan di lingkungan TNI AD saja, sebagai kendaraan operasional,” tandasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: