TNI AL Bakal Bangun Pos Pantau

Syahri Mulyo

Syahri Mulyo

Tulungagung, Bhirawa
Rencananya, TNI AL bakal membangun pos pantau di Kabupaten Tulungagung. Pos patau tersebut berlokasi di sekitar Pantai Popoh Kecamatan Besuki.
Informasi yang diperoleh Bhirawa menyebutkan pembangunan pos pantau tersebut untuk memperkuat kedaulatan NKRI di sepanjang perbatasan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Sudah ada survei yang dilakukan TNI AL untuk membangun pos pantau tersebut. Survei dilakukan oleh Pangkalan TNI AL (Lanal) Malang belum lama ini.
Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE, ketika dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (22/4) membenarkan jika sudah ada survei dari TNI AL untuk membangun pos pantau. “Betul. Tapi yang dimaksud bukan pangkalan militer tetapi untuk pantau,” ujarnya.
Bupati Syahri Mulyo juga mengungkapkan jika lokasi rencana pembangunan pos pantau TNI AL itu berada di sekitar Pantai Popoh. “Saat ini sedang disurvei,” terangnya.
Sebelumnya sempat beredar kabar jika TNI AL bakal membangun pangkalan militer di Tulungagung. Pangkalan tersebut dibangun untuk menjaga keutuhan NKRI di bagian selatan selain juga untuk memantau penyelundupan imigran gelap.
Seperti diketahui selama ini pantai selatan Tulungagung beberapa kali dijadikan tempat transit bagi imigran gelap. Yang terakhir Polres Tulungagung berhasil menggagalkan rencana keberangkatan 106 imigran gelap yang berencana menuju Negara Kanguru Australia untuk mencari suaka politik pada pertengahan Bulan September tahun lalu. Ke-106 imigran gelap tersebut berasal dari enam negara, yakni Somalia, Srilanka, Myanmar, Irak, Sudan dan Yaman.
Wakil Ketua DPRD Tulungagung,  Drs Ahmad Djadi SSos MSi, kala itu mengungkapkan sudah waktunya Tulungagung mempunyai Polairud atau semacam pangkalan TNI AL. “Keberadaan Polairud atau Pangkalan TNI AL di Tulungagung selain dibutuhkan juga mempunyai arti penting,” ujarnya.
Politisi gaek asal Partai Golkar ini memaparkan sejak zaman dulu wilayah laut selatan Tulungagung sudah menjadi daerah untuk pendaratan pasukan. Termasuk pasukan tentara Jepang kala menjajah Bangsa Indonesia.
Apalagi wilayah selatan Tulungagung berbatasan langsung dengan negara Australia. Utamanya pulau Christmas yang kini menjadi incaran imigran gelap untuk mendapat suaka politik dari Australia.
“Kami prihatin aparat polisi Tulungagung tidak bisa mencapai kapal besar yang berada di tengah laut karena keterbatasan peralatan. Andai ada Polairud atau Pangkalan TNI AL kendala tersebut tentu tidak akan sampai terjadi. Makanya kami berpendapat sudah waktunya Tulungagung punya Polairud atau Pangkalan TNI AL. Terlebih sudah tiga kali ini ada kejadian terkait imigran gelap,” paparnya. [wed]

Syahri Mulyo

Rate this article!
Tags: