Toko Swalayan Sidoarjo Belum 100 Persen Terapkan Protap Kesehatan Covid-19

Tim Satgas Pangan Kab Sidoarjo saat berada di Toko Swalayan Palapa, Kel Sepanjang Kec Taman. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Tim Satgas Pangan Pemkab Sidoarjo, Selasa (19/5) kemarin, mulai melakukan Sidak barang-barang kebutuhan menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H sebentar lagi.
Rencananya, Sidak juga akan dilanjutkan oleh Tim Satgas Pangan Sidoarjo ke sejumlah toko Swalayan di wilayah Kab Sidoarjo, pada Rabu (20/5) hari ini.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab Sidoarjo, Listianingsih SE MM, mengatakan selain menyidak masalah ketersediaan atau stok barang menjelang lebaran, pengawasan harga eceran tertinggi (HET), juga pengawasan akan penerapan prosedur dan ketetapan atau Protap penanggulangan Pandemi Covid-19.
Dijelaskan, toko Swalayan menjelang lebaran biasanya ramai dengan pengunjung. Namun karena saat ini dalam kondisi Pandemi Covid-19, maka manajemen toko Swalayan harus melakukan Protap kesehatan untuk bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Ada beberapa sample Swalayan yang akan kita Sidak, kita khususkan Swalayan yang berada di wilayah yang ramai oleh kerumunan massa, karena ini bisa rentan terjadinya penularan Covid-19 ini,” jelas Listyainingsih, ketika menyidak Swalayan Palapa, yang berada di Kelurahan Sepanjang Kec Taman.
Catatan Tim Satgas Pangan Sidoarjo, saat berada di Toko Swalayan Palapa Cabang Palapa Surabaya itu, diantaranya meski manajemen sudah membuat aturan antrian pembeli di kasir harus jaga jarak 1 meter, tapi tidak dipatuhi pembeli.
Manajemen Swalayan juga belum bekerja sama dengan unit pelayanan kesehatan yang ada, sebagai jaga-jaga penanggulangan pandemi Covid-19 saat ini.
“Meski demikian disana sebenarnya sudah ada tempat cuci tangan, ada pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gun dan pengunjung diwajibkan pakai masker,” kata Listyaningsih.
Tentang harga barang, Tim Satgas Pangan, yang berasal dari Disperindag, Dinas Pangan, Bagian Perekonomian dan Polresta Sidoarjo itu, menemukan penjualan produk gula masih diatas harga eceran tertinggi (HET). Di Swalayan itu dijual kisaran Rp18.700. Juga produk Migor dijual Rp12.000, sehingga masih diatas HET.
Sedangkan di Swalayan Alfamidi di Kelurahan Bebekan Kec Taman, masih ada pembeli walau gak pakai masker tidak diingatkan oleh manajemen.
Pembeli yang sedang antri di depan kasir juga tidak patuh. Walau manajemen sudah membuat garis petunjuk, pembeli tidak patuh.
Dan oleh manajemen juga tidak diingatkan. Disana juga ada tidak ada pengecekan suhu badan dengan thermal gun. Meskipun disana sudah disediakan tempat cuci tangan di depan pintu masuk.
“Manajemen toko Swalayan akan terus kita ingatkan untuk melakukan Protap kesehatan supaya bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini,” kata Listyaningsih. (kus)

Tags: