TP-PKK Sidoarjo Ajak Anggota Tingkatkan Kepedulian Bangun Gizi

DR Adriyanto saat memberikan materi tentang gizi kepada anggota TP PKK Sidoarjo.n achmad suprayogi/bhirawa

Sidoarjo, Bhirawa
TP PKK Kabupaten Sidoarjo mengajak seluruh anggotanya untuk meningkatkan terhadap kepeduliannya membangun gizi. Karena hal itu bisa mendorong perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam perbaikan gizi keluarga. Ajakan tersebut disampaikan dalam sosialisasi Peningkatan Gizi Keluarga, Senin (24/6).
Wakil Ketua I TP-PKK Kabupaten Sidoarjo Ida Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, pengetahuan tentang pentingnya gizi untuk keluarga sangat diperlukan. Perbaikan gizi masyarakat terutama pada masa seribu hari pertama kehidupan juga perlu dipahami. “Karena kekurangan gizi yang terjadi pada masa janin dan anak usia dini, akan berdampak pada perkembangan otak. Untuk itu masyarakat perlu memahami pentingnya gizi bagi keluarganya,” katanya.
Ia katakan, komitmen bersama membangun kesehatan masyarakat harus dilakukan. Tim Penggerak PKK bersama kader dan masyarakat luas harus diberdayakan. Kepedulian bersama membangun gizi masyarakat harus ditingkatkan. “Makanya saya meminta kepada anggota untuk mensosialisasikan pentingnya gizi bagi kesehatan keluarga sampai ketingkat dasa wisma agar masyarakat paham,” pintanya.
Ketua TP-PKK Kecamatan juga diharapkan dapat sebagai motor penggerak dan pemberdayaan perubahan perilaku ditingkat desa/kelurahan. Pembentukan kader atau kelompok PKK peduli gizi masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang inovatif bersama masyarakat perlu dilakukan.”Oleh karena itu, saya mengajak, mari kita semua bergerak bersama-sama untuk meningkatkan gizi masyarakat Kabupaten Sidoarjo,”ajaknya.
Sementara itu Direktur Akademi Gizi Surabaya DR. Adriyanto sebagai narasumber mengatakan, kekurangan gizi pada anak menyebabkan stunting atau terhambatnya pertumbuhan. Stunting sendiri bukan kerdil atau cacat. Stunting adalah kondisi seseorang kurang gizi dalam waktu yang lama. “Jadi tidak tiba-tiba stunting,” katanya.
Oleh karenanya stunting sendiri dapat dicegah. Terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Sejak kehamilan sampai anak usia dua tahun, asupan gizi perlu dijaga. Pasalnya pada seribu hari pertama kehidupan, perkembangan otak manusia tumbuh optimal. “Perkembangan otak manusia itu tumbuh secara optimal, tumbuh paling bagus, paling super itu pada saat seribu hari pertama kehidupan,” ucapnya.
Ia katakan, oksigen dan gula adalah nutrisi otak yang paling penting meningkatkan kecerdasan anak. Kebutuhan oksigen didapat dari minum atau cairan tubuh. Sedangkan kebutuhan gula sendiri tidak harus dari gula pasir. Sesuatu yang mengandung karbohidrat juga mengandung gula.
Semisal nasi. Oleh karenanya Ia menganjurkan anak untuk sarapan sebelum melakukan aktifitas sekolah. “Gizi untuk otak itu hanya ada dua, kalau kita tidak memberikan makanan otak, otak kita tidak bisa bekerja dengan maksimal, apa itu, yakni oksigen dan gula atau glukosa,”ujarnya,” pungkas Adriyanto. [ach]

Tags: