Tulungagung Ingin Punya Mobil Penyedot Debu

Personel pasukan hijau, Rabu (10/8), selain dapat bersalaman dengan Bupati Syahri Mulyo, mereka mendapat sangu dari orang nomer satu di Kabupaten Tulungagung.

Personel pasukan hijau, Rabu (10/8), selain dapat bersalaman dengan Bupati Syahri Mulyo, mereka mendapat sangu dari orang nomer satu di Kabupaten Tulungagung.

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, bertekad akan mempertahankan Piala Adipura Paripurna yang telah diraih Kabupaten Tulungagung baru-baru ini. Ia berencana membeli mobil penyedot debu agar Kota Marmer semakin bersih dan nyaman.
“Pembelian mobil penyedot debu ini akan kami anggarkan pada tahun depan (2017). Soal berapa unit nanti dilihat kemampuan daerah,” ujarnya seusai bertemu dengan ratusan personil pasukan hijau di Alun-Alun Kota Tulungagung, Rabu (10/8).
Menurut Bupati Syahri, Kota Tulungagung saat ini sudah membutuhkan kehadiran mobil penyedot debu tersebut. Selain untuk membantu pekerjaan para pasukan hijau, juga agar jalan-jalan di Tulungagung lebih bersih dari pasir dan debu.
“Kalau jalan-jalan lebih bersih kan terlihat lebih nyaman. Warga tentu akan lebih senang. Termasuk wisatawan yang ke Tulungagung akan lebih kerasan tinggal di Tulungagung karena kotanya lebih bersih,” paparnya.
Keberadaan mobil penyedot debu, lanjut dia, tidak akan sampai menyingkirkan peran atau kerja pasukan hijau. Apalagi sampai merumahkan mereka.
“Nanti disesuaikan. Kalau perlu satu unit dulu mobil penyedot debunya. Adanya mobil penyedot debu tidak akan sampai menyingkirkan pasukan hijau. Apalagi sampai sekarang kami masih kekurangan personil di pasukan hijau,” paparnya lagi.
Saat bertemu dengan ratusan personil pasukan hijau yang dikemas dalam acara tasyakuran dan halalbihalal kemarin, Bupati Syahri Mulyo yang mantan legislator DPRD Jatim ini mengucapkan rasa terimakasihnya atas peran dan kerja nyata pasukan hijau yang kemudian membuat Kabupaten Tulungagung meraih Piala Adipura Paripurna. “Tulungagung merupakan satu-satunya yang mendapat Piala Adipura Paripurna untuk kategori Kota Sedang. Ini harus dipertahankan. Mempertahankan itu lebih sulit daripada merebut,” katanya.
Salah satu yang menjadi penentu Tulungagung mendapat Piala Adipura Paripurna, lanjut dia, adalah keberadaan Alun-Alun Kota Tulungagung. Dewan Adipura menilai Alun-Alun Kota Tulungagung mempunyai nilai lebih dari kota-kota lainnya di Indonesia.
“Saya ingin ada semacam pos jaga agar pengunjung Alun-Alun tidak membuang sampah sembarangan, seperti yang ada di Surabaya. Itu juga wifi gratis harus ada di sini. Padahal sudah dua tahun lalu saya perintahkan,” tandasnya.
Informasi yang diperoleh Bhirawa menyebutkan fasilitas wifi gratis di Alun-Alun Kota Tulungagung sempat ada dan beroperasi sekitar lima tahun silam. Tetapi dalam tiga tahun terakhir wifi tersebut sudah tidak berfungsi lagi. [wed]

Tags: